Berikut Adalah contoh makalah Teori Ekonomi Mikro
A.
Latar Belakang
Masalah ekonomi timbul sebagai
akibat adanya kenyataan kenyataan di bawah ini:
1. Jumlah dan macam ragam
kebutuhan manusia sangat banyak, dan
2. Alat pemuas kebutuhan, relatif
dibandingkan dengan kebutuhan manusia tersebut di atas, sangat terbatas.
Dari masa pra sejarah sampai jaman
modern seperti sekarang ini belum pernah kita jumpai suatu masyarakat atau
suatu bangsa yang kebutuhan hidupnya telah dapat terpenuhi seluruhnya.
Masyarakat yang dikatakan masih primitif kebutuhan mereka baik jumlah maupun
macamnya relatif tidak banyak bila dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat
modern.
Akan tetapi oleh karena kemampuannya untuk menghasilkan barang barang dan jasa-jasa yang langsung dapat memenuhi kebutuhan mereka sangat kecil juga, rnaka banyak dan kebutuhan mereka yang pemenuhan nya terbatas dalam angan-angan mereka belaka.
Akan tetapi oleh karena kemampuannya untuk menghasilkan barang barang dan jasa-jasa yang langsung dapat memenuhi kebutuhan mereka sangat kecil juga, rnaka banyak dan kebutuhan mereka yang pemenuhan nya terbatas dalam angan-angan mereka belaka.
Dengan semakin majunya peradaban
manusia, manusia menjadi semakin cerdas dan semakin banyak alat kapital yang
mereka miliki; yang semuanya ini meningkatkan kemampuan mereka dalam
menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa yang selanjutnya dapat mereka
pergunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Akan tetapi meningkatnva kemam puan
mereka menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa tersebut hampir senantiasa
diikuti, dibarengi, bahkan tidak jarang pula didahuiui oleh timbulnya
kebutuhan-kebutuhan baru.
Meningkatnya kebutuhan mereka tersebut demikian cepatnya, sehingga bangsa yang pa maju di dunia dewasa mi, masih pula merasakan keterbatasan mereka dalam memenuhi kebutuhan mereka yang semakin beraneka ragam teori.
Meningkatnya kebutuhan mereka tersebut demikian cepatnya, sehingga bangsa yang pa maju di dunia dewasa mi, masih pula merasakan keterbatasan mereka dalam memenuhi kebutuhan mereka yang semakin beraneka ragam teori.
Menghadapi kenyataan tidak dapat
terpenuhinya semua kebutuhan mereka, maka dengan sadar atau tidak manusia
bertendensi untuk bersikap rasional, yaitu sepanjang mereka mempunyai pilihan,
mereka akan memilih pilihan yang mendatangkan manfaat sebesar-besarnya dan peng
gunaan alat pemuas kebutuhan tertentu, atau memilih pilihan yang menurut
perhitungan mereka memerlukan korban paling kecil di antara pilihan-pilihan
lain untuk maksud pemenuhan kebutuhan tertentu.
Ilmu yang mempelajari bagaimana manusia dalam usaha memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya mengadakan pemilihan di antara berbagat alternatif
pemakaian atas alat-alat pemuas kebutuhan yang tersedianya relatif terbatas
inilah yang kita sebut ilmu ekonomi atau economics.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana Ekonomi Mikro Dalam Kerangka Ilmu Ekonomi?
2.
Siapa saja pelaku-pelaku Ekonomi?
3.
Bagaimana asumsi-asumsi yang dipakai Teori Ekonomi
Mikro?
4.
Bagaimana Metodologi Ilmu Ekonomi?
5.
Apa saja Materi Ekonomi Mikro?
C.
Tujuan Peulisan
1.
Untuk menegtahui Ekonomi Mikro dalam Kerangka Ilmu
Ekonomi
2.
Untuk mengetahui Pelaku-Pelaku Ekonomi
3.
Mengetahui Asumsi-Asumsi yang dipakai Teori Ekonomi
Mikro
4.
Mengetahui Metodologi Ilmu Ekonomi
5.
Mengetahui Materi Ekonomi Mikro
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Ekonomi
Mikro Dalam Kerangka Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi biasa dibagi dalam tiga
kelompok dasar, yaitu kelompok ekonomi deskriptif, kelompok teori ekonomi dan
kelompok ekonomi terapan. Ekonomi deskriptif atau descriptive economics,
mengumpulkan keterangan-keterangan faktual yang relevan mengenai sesuatu
masalah ekonomi. Teori ekonomi yang biasa juga disebut economic theory atau
economic principles, yang selanjutnya dapat dipecah lagi ke dalam dua kelompok
besar, yaitu kelompok teori ekonomi mikro dan kelompok teori ekonomi makro,
tugas utamanya ialah encpb menerangkan secara umum sistem perekonomian Apabila
yang merupakan materi pembahasan adalah perilaku pelaku-pelaku ekonomi yang
berada di dalam sistem perekonomian, maka teori ekonomi iersebut masuk kategori
teori ekonomi mikro.
Sedangkan apabila yang merupakan materi pem bahasan adalah mekanisme bekerjanya perekonomian sebagai suatu keseluruhan, maka teori ekonomi tersebut kita kategorikan sebagai teori ekonomi makro.
Akhirnya, yang dilakukan oleh ekonomi terapan, atau applied economics ialah menggunakan hasil-hasil pemikiran yang terkumpul dalam teori ekonomi untuk menerangkan keterangan-keterangan yang dikumpulkan oleh ekonomi deskriptif.
Dengan menggunakan kerangka penggolongan ilmu ekonomi tersebut di atas dapatlah dikatakan bahwa materi yang disajikan dalam buku ini kalau dilihat isinya dapat dimasuk kan ke dalam kelompok teori ekonomi mikro, yang lazim pula disebut teori harga atau price theory, dan yang biasa juga disingkat ekonomi mikro atau microeconomics.
Sedangkan apabila yang merupakan materi pem bahasan adalah mekanisme bekerjanya perekonomian sebagai suatu keseluruhan, maka teori ekonomi tersebut kita kategorikan sebagai teori ekonomi makro.
Akhirnya, yang dilakukan oleh ekonomi terapan, atau applied economics ialah menggunakan hasil-hasil pemikiran yang terkumpul dalam teori ekonomi untuk menerangkan keterangan-keterangan yang dikumpulkan oleh ekonomi deskriptif.
Dengan menggunakan kerangka penggolongan ilmu ekonomi tersebut di atas dapatlah dikatakan bahwa materi yang disajikan dalam buku ini kalau dilihat isinya dapat dimasuk kan ke dalam kelompok teori ekonomi mikro, yang lazim pula disebut teori harga atau price theory, dan yang biasa juga disingkat ekonomi mikro atau microeconomics.
B.
Pelaku-Pelaku
Ekonomi
Di atas telah disinggung bahwa
ekonomi mikro berusaha menerangkan perilaku pelaku-pelaku ekonomi. Oleh karena
itu ada man faatnya apabila untuk sejenak perhatian kita, kita arahkan guna
mengetahui macam kegiatan yang dilakukan oleh pelaku-pelaku ekonomi tersebut
dan hubungan-hubungan yang lazim terjadi di antara mereka.
Dalam perekonomian manapun, baik
primitif maupun modern, baik kapitalis, sosialis maupun komunis, dapat
dibedakan tiga kelompok pengambil keputusan ekonomi yang untuk selanjutnya kita
sebut pelaku pelaku ekonomi atau subyek-subyek ekonomi. Ketiga kelompok pelaku
pelaku ekonomi tersebut ialah
1.
Rumah
tangga keluarga,
2.
Rumah
tangga perusahaan, dan
3.
Rumah
tangga pemerintah.
Dan ke tiga kelompok tersebut masing-masing mempunyai pola
aktivitas ekonomi tertentu yang sedikit banyak dipengaruhi oleh sistem perekono
mian yang berlaku. Pada dasarnya kegiatan-kegiatan ekonomi yang khas bagi
masing-masing golongan pelaku ekondmi tersebut di atas dapat kita ikhtisarkan
sebagai berikut
1. Rumah Tangga Keluarga. > Dalam literatur
kelompok pelaku ekonomi mi biasa disebut sebagai household, dan dapat berupa
organisasi keluarga atau dapat pula berupa orang perorangan. Orang perorangan
kita anggap sebagai rumah tangga keluarga beranggota tunggal. Kegiatan-kegiatan
ekonomi yang dilakukan oleh rumah tangga keluarga pada pokoknya meliputi
a. menjual atau menyewakan sumber-sumber daya yang mereka mi liki dengan mendapatkan pendapatan yang dapat berupa upah, gaji, sewa, bunga atau laba sebagai hasil penjualan atau hasil persewaan sumber-sumber daya mereka,
b.
membayar
pajak, membeli dan mengkonsumsi barang-barang dan jasa-jasa pribadi yang
dihasilkan oleh rumah-rumah tangga perusahaan, dan
c.
memanfaati
jasa pemakaian barang-barang dan jasa-jasa publik yang disediakan oleh
pemerintah.
2. Rumah Tangga Perusahaan > Pelaku-pelaku ekonomi yang tergolong dalam kategori mi mempunyai bentuk yuridis yang bermacam macam. Ada yang berbentuk perseroan terbatas, persekutuan komanditer, persekutuan dengan firma, perusahaan perseorangan, perusahaan negara, koperasi dan sebagainya lagi. Rumah-rumah tangga perusahaan, yang dengan singkat kita sebut juga produsen, perusahaan atau badan usaha melaksanakan kegiatan-kegiatan ekonomi yang pada dasarnya adalah seperti di bawah ini
a. membeli sumber-sumber daya dan rumah-rumah tangga keluarga dan rumah tangga pemerintah,
b.
membayar
pajak,
c.
memanfaati
barang-barang dan jasa-jasa publik yang disediakan oleh pemerintah,
d.
menggunakan
sumber-sumber daya seperti dimaksudkan di atas untuk menghasilkan barang-barang
dan jasa-jasa, dan
e.
menjual
barang-barang dan jasa-jasa yang mereka hasilkan, kepada rumah-rumah tangga
keluarga, rumah tangga pemerintah, dan juga kepada sesama rumah tangga
perusahaan.
3. Rumah-tangga pemerintah > Pelaku ekonomi ini, yang biasa hanya disebut pemerintah, menjalankan macam kegiatan ekonomi seperti berikut
a. membeli sumber-sumber daya, (untuk sistem perekonomian kita terutama sumber daya manusia), barang-barang dan jasa-jasa dan rumah-rumah tangga keluarga dan rumah-rumah tangga perusahaan,
b.
dengan
sumber-sumber daya, barang-barang dan jasa-jasa yang dibelinya, rumah tangga
pemerintah menghasilkan serta menya jikan jasa barang-barang publik untuk dapat
dimanfaati oleh rumah-rumah tangga keluarga dan rumah-rumah tangga perusahaan,
c.
memungut
pajak dan rumah-rumah tangga keluarga dan rumah rumah tangga perusahaan dengan
maksud antara lain untuk membiayai pembelian barang-barang, jasa-jasa serta
sumber-sumber daya yang diperlukan seperti yang dimaksudkan pada butir ke 1 di
atas,
d.
bertindak
sebagai pengatur perekonomian, pemerintah berkewajiban
1) mengusahakan pembagian pendapatan nasional yang adil,
2)
mengusahakan
tingkat pendapatan nasioñal dan tingkat kesempatan kerja yang tinggi,
3)
mengusahakan
tingkat harga yang relatif stabil, dan
4)
mengusahakan
pertumbuhan ekonomi yang memadai.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih balk mengenai hubungan
hubungan ekonomi di antara ketiga pelaku ekonomi tersebut, kegiatan kegiatan
ekonomi seperti disebutkan di atas kita ikhtisarkan dalam bentuk lingkaran
aliran aktivitas ekonomi yang biasa juga disebut circular flow diagram.
C.
Materi
Ekonomi Mikro
Di atas telah diungkapkan bahwa
cabang ilmu ekonomi yang dapat kita sebut ilmu ekonomi mikro, teori ekonomi
mikro, microeconomics, atau singkatnya ekonomi mikro, biasa didefinisikan
sebagai cabang ilmu ekonomi yang khusus mempelajari perilaku pelaku-pelaku
ekonomi. Apabila kita berpegang teguh pada definisi ini kita harus
berkesimpu1an bahwa materi-bahas ilmu ekonomi mikro berupa perilaku ekonomi
rumah tangga keluarga, perilaku ekonomi rumah tangga perusahaan dan perilaku
ekonomi rumah tangga pemerintah.
Akan tetapi rupa-rupanya para
pemikir ekonomi berfikir pragmatis. Dalam mengisi literatur ekonomi mikro para
memikir ekonomi tidak mau terikat kepada definisi ilmu ekonomi mikro seperti
yang mereka lafalkan. Pertama-tama dapat diketengahkan bahwa dengan mendasarkan
kepada pertimbangan bahwa transaksi yang dilakukan oleh pemerintah di samping
nilainya secara keseluruhan sangat besar juga tujuan utamanya sering-sering
adalah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian, maka kebanyakan pemikir
ekonomi tidak memasukkan teori perilaku ekonomi rumah-tangga pemerintah ke
dalam disiplin ilmu ekonomi mikro.
- Teori Konsumen. Bagian dari ilmu ekonomi mikro ini pada pokoknya membahas perilaku ekonomi rumah-rumah tangga keluarga dalam menggunakan penghasilan mereka yang jumlahnya terbatas untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan memperoleh tingkat kepuasan yang maksimal. Selanjutnya dapat diketengahkan bahwa teori konsumen mi memberi dasar teoritik konsepsi kurva permintaan konsumen, suatu konsepsi yang peranan nya sangit besar dalam kita mencoba menerangkan perilaku harga pasar.
- Teori Badan Usaha. Bagian ini membahas tentang perilaku rumah tangga perusahaan dalam menentukan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan, dalam menentukan harga satuan barang atau jasa yang dihasilkan, dan dalam menentukan kombinasi sum ber-sumber daya yang dipergunakan dalam proses produksi, yang semuanya ini didasarkan kepada asumsi bahwa yang ingin dikejar oleh rumah tangga perusahaan adalah keuntungan sebesar-besarnya. Teori mi memberikan dasar teoritik konsepsi kurva penawaran produsen.
- Teori Harga Pasar. Bagian daripada ilmu ekonomi. mikro ini pada dasarnya membahas perilaku harga pasar barang-barang dan jasa jasa. Teori mi, seperti disinggung di atas banyak mernanfaati kesimpulan-kesimpulan teoritik teori konsumen dan teori badan usaha, khususnya konsepsi permintaan dan konsepsi penawaran yang dihasilkan oleh kedua teori tersebut.
- Teori Distribusi Pendapatan. Bagian daripada ilmu ekonomi mikro ini mencoba menerangkan perilaku harga sumber-sumber daya, yang dapat berubah upah untuk sumber daya manusia, bunga modal untuk sumber daya modal, dan sewa untuk sumber daya alam. leon distnibusi pendapatan mi banyak menggunakan kesimpulan teoritik teori rumah-tangga perusahaan dan teori perilaku rumah-tangga keluarga.
- Teori Keseimbangan Umum. Teori-teori yang disebutkan di atas, yaitu teori konsumen, teori produsen, teoni harga pasar dan eori distribusi pendapatan semuanya didasarkan kepada asumsi tidak adanya saling pengaruh-mempengaruhj atau interdependensi antara kegiatan ekonomi pelaku ekonomi yang satu dengan kegiatan ekonomi pelaku ekonomi lainnya. Dunia yang nyata menunjukkan adanya hubungan interdependensi tersebut. Teori ekonomi mikro yang dalam usaha menerangkan pembentukan harga, penentuan kuantitas barang atau jasa yang dihasilkan dan yang dikonsumsi, dan sebagainya seperti yang telah diuraikan di atas, mengikut sertakan ke dalam analisa unsur saling pengaruh-mempengaruhi di antara pelaku pelaku ekonomi tersebut, biasa disebut ana/isa keseimbangan- umum atau general equilibrium analysis.
- Ekonomi Kemakmuran atau Welfare Economics. Teoni-teoni ekonomi mikro sepertiyang kita uraikan di atas, dan butir ke 1 sampai dengan butir ke 5, tidak satupun yang memperhatikan skala preferensi masyarakat. Di lain fihak cabang ilmu ekonomi mikro yang disebut welfare economics, dalam mencoba menerangkan perilaku konsumen, produsen, harga dan sebagainya mernperhatikan norma-norma etik masyarakat.
D. Metodologi Ilmu Ekonomi
Seperti telah disinggung di atas,
ilmu ekonomi mencoba menerangkan perilaku umat manusia dalam menggunakan
alat-alat pemuas kebutuhan yang adanya terbatas untuk memenuhi kebutuhan mereka
yang bisa dikatakan jumlahnya tidak terbatas. Untuk mengetahui bagaimana tugas
tersebut dilaksanakan, dalam bab mi kita sajikan beberapa fasal yang menyangkut
masalah metodologi.
Gambar dibawah ini mengikhtisarkan
secara garis besar urutan langkah langkah kegiatan dalam ilmu ekonomi,
khususnya yang menyangkut bidang teori. Pertama-tama kita perbincangkan sedikit
mengenai dunia nyata. Menurut kenyataan dunia yang nyata amat sangat kompleks.
Perbuatan seseorang demikian juga gejala-gejala yang terjadi dalam suatu
perekonomian banyak faktor yang ikut mempengaruhi atau bahkan menentukannya.
Faktor-faktor seperti misalnya politik, sosial, psikologi dan sebagainya lagi juga besar pengaruhnya terhadap perilaku seseorang atau suatu masyarakat. Teori ekonomi pada azasnya hanya menelaah salah satu dan sekian banyak aspek kehidupan seseorang ataü suatu masyarakat, yaitu aspek ekonominya. ini berarti bahwa kita dapat membedakan aspek-aspek ekonomi dan aspek-aspek lainnya, sekalipun kita tidak dapat memisahkannya.
Faktor-faktor seperti misalnya politik, sosial, psikologi dan sebagainya lagi juga besar pengaruhnya terhadap perilaku seseorang atau suatu masyarakat. Teori ekonomi pada azasnya hanya menelaah salah satu dan sekian banyak aspek kehidupan seseorang ataü suatu masyarakat, yaitu aspek ekonominya. ini berarti bahwa kita dapat membedakan aspek-aspek ekonomi dan aspek-aspek lainnya, sekalipun kita tidak dapat memisahkannya.
Oleh karena yang menarik perhatian kita hanyalah aspek ekonomi, maka aspek-aspek lainnya kita abaikan. Inilah yang kita sebut sebagai tin dakan abstraksi.
Meskipun semua aspek yang bukan
ekonomi, telah kita kesamping kan, namun masalahnya juga sering masih terlalu
kompleks untuk bisa di peroleh gambaran yang jelas dan kesimpulan yang berarti,
oleh karena pada umumnya tidak sedikit jumlah macam variabel ekonomi yang
secara langsung ataupun tidak langsung mempunyai hubungan dengan masalah
masalah yang kita persoalkan.
Oleh karena itu kita terpaksa memilih di antara variabel-variabel tersebut mana yang kita perkirakan mempunyai peranan yang besar, dan yang bisa dipakai dalam model analisa ekonomi yang akan kita bentuk. Model analisa ekonomi atau economic model oleh Robert Y. Awh didefinisikan sebagai konstruksi teoritik atau kerangka analitik yang terdiri dan satu rangkaian asumsi-asumsi dan mana kesimpulan-kesimpulan kita turunkan. Di dalam menyusun model analisa ekonomi tersebut kita menentukan asumsi-asumsi mengenai hubungan-hubungan di antara variabel-variabel yang kita pilih tersebut.
Oleh karena itu kita terpaksa memilih di antara variabel-variabel tersebut mana yang kita perkirakan mempunyai peranan yang besar, dan yang bisa dipakai dalam model analisa ekonomi yang akan kita bentuk. Model analisa ekonomi atau economic model oleh Robert Y. Awh didefinisikan sebagai konstruksi teoritik atau kerangka analitik yang terdiri dan satu rangkaian asumsi-asumsi dan mana kesimpulan-kesimpulan kita turunkan. Di dalam menyusun model analisa ekonomi tersebut kita menentukan asumsi-asumsi mengenai hubungan-hubungan di antara variabel-variabel yang kita pilih tersebut.
Langkah selanjutnya ialah, dari
asumsi-asumsi yang kita pilih dan kita susun sebagai model ekonomi tersebut
kita turunkan kesimpulan kesimpulan teoritik. Menurunkan kesimpulan-kesimpulan
dan hal yang umum ke hal yang khusus biasa disebut melakukan analisa deduksi.
Yang dilakukan oleh teori ekonomi mikro pada umumnya hanya sampai dengan
langkah ini. Kesimpulan-kesimpulan teoritik ini nantinya dapat pula
dipergunakan untuk menyusun model-model analisa ekonomi lainnya.
Kesimpulan-kesimpulan teoritik yang
dihasilkan tersebut apabila diturunkan secara betul dikatakan berlaku secara
abstrak universal, yaitu berlaku di manapun juga dan bilamanapun juga, asalkan
dipenuhi syarat bahwa kenyataan dalam dunia nyata sejalan dengan asumsi-asumsi
yang terbentuk dalam model analisa ekonomi yang kita pakai. Apabila ternyata
asumsi yang kita pakai tidak sesuai dengan dunia yang nyata, maka hasil
kesimpulan yang kita turunkan tendensinya juga menjadi kenyataan.
Sebagai contoh misalya saja, Dengan menggunakan asumsi bahwa rumah tangga perusahaan selalu berusaha memaksimumkan keuntungan, kita sampai pada kesimpulan bahwa meningkatnya permintaan akan produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan akan mengakibatkan bertambah besarnya keuntungan yang diperoleh atau bertambah kecilnya kerugian yang diderita oleh perusahaan bersangkutan.
Sebagai contoh misalya saja, Dengan menggunakan asumsi bahwa rumah tangga perusahaan selalu berusaha memaksimumkan keuntungan, kita sampai pada kesimpulan bahwa meningkatnya permintaan akan produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan akan mengakibatkan bertambah besarnya keuntungan yang diperoleh atau bertambah kecilnya kerugian yang diderita oleh perusahaan bersangkutan.
Bisa saja terjadi bahwa karena
sesuatu hal sebuah rumah tangga perusahaan tidak bersikap rasional; hingga
meningkatnya permintaan akan produk yang dihasilkannya tidak mengakibatkan
meningkatnya keuntungan, hal mana misalnya disebabkan tambahan hasil penjualan
dipergunakan untuk membiayai bertambahnya jumlah karyawan perusahaan.
Apabila banyak kesimpulan-kesimpulan
teoritik yang menyimpang dan kenyataan, maka kalau kita tidak hati-hati, kita
dapat mengambil kebijaksanaan-kebijaksanaan yang hasilnya justru berlawanan
dengan yang kita harapkan. Oleh karena itu kita perlu menguji validitas
daripada teori dengan cara membandingkan kesimpulan-kesimpulan teoritik.
Pengujian teori tidak semudah yang
kita ungkapkan, oleh karena sekali lagi dunia yang nyata sangat kompleks. Pada
umumnya buku teks ekonomi mikro tidak mempersoalkan hal ini. Akhirnya dapat
disebutkan di sini bahwa metode-metode yang banyak dipakai dalam melaksanakan
pengkajian teori ekonomi secara empirik dapat diperoleh dalãm literatur di
bidang statistik ekonomi dan di bidang ekonometrika.
E.
Asumsi-Asumsi
Yang Dipakai Teori Ekonomi Mikro
Di atas telah disebutkan bahwa teori
ekonomi, khususnya teori ekonomi mikro, bekerja dengan menggunakan
asumsi-asumsi. Dan asumsi-asumsi tersebut ada yang berlaku sangat umum dalam
arti dipakai oleh teori ekonomi, baik teori ekonomi mikro maupun teori ekonomi
makro; ada yang hanya dipakai oleh teori ekonomi mikro saja atau oleh teori
ekonomi makro saja; dan akhirnya ada pula yang hanya dipakai untuk
bagian-bagian tertentu ekonomi mikro maupun bagian-bagian tertentu ekonomi
makro. Di bawah mi disajikan sedikit uraian mengenai beberapa asumsi yang
mendasari kebanyakan teori-teori ekonomi mikro.
1.
Asumsi Umum.
Asumsi-asumsi di bawah ini dipakai
baik oleh teori ekonomi mikro maupun kebanyakan teori ekonomi lainnya
a. Asumsi Rasionalitas. Asumsi ini
berlaku untuk semua teori ekonomi. Pelaku ekonomi yang diasumsikan bersikap
rasional biasa disebut juga homo ekonomikus atau economic man. Penggunaan
asumsi mi pada teori konsumen terwujud dalam bentuk asumsi bahwa rumah tangga
keluarga senantiasa berusaha memaksimumkan kepuasan; yaitu yang dalam literatur
terbiasa dengan sebutan utility maximization assump tion. Sebaliknya dalam
teori rumah tangga perusahaan, asumsi yang sama terjelma dalam bentuk asumsi
bahwa rumah tangga perusahaan senantiasa berusaha inemperoleh keuntungan
sebesar-besarnya. Asumsi ini dalani literatur dikenal sebagai profit
maximization assumption.
b. Asumsi Ceteris Paribus. Sebutan lain untuk asumsi ini ialah asumsi other things being equal atau lain-lain hal tetap sama atau lain-lain hal tidak berubah. Yang dikehendaki oleh asumsi mi ialah bahwa yang mengalami perubahan hanyalah variabel yang secara eksplisit dinyatakan berubah, sedangkan variabel-variabel lain yang tidak disebutkan berubah, sepanjang dalam model analisa tidak diasumsikan sebagai variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain harus dianggap tidak berubah.
c. Asumsi Penyederhanaan. Meskipun abstraksi sudah banyak sekali mengurangi kompleksnya permasalahan, agar supaya permasalahan nya lebih mudah dianalisa dan difahami, sering-sering kita perlu menyederhanakan persoalan lebih lanjut. Misalnya saja menurut kenyataan jumlah macam barang dan jasa yang clihadapi rumah tangga keluarga tidak terhitung banyaknya. Akan tetapi, nanti akan kita saksikan misalnya pada Bab X, penggunaan analisa indiferen un tuk menerangkan teori permintaan, jumlah macam barang yang bisa termuat dalam grafik paling banyak hanya dua. mi memaksa kita menggunakan asumsi bahwa konsumen hanya menghadapi dua macam barang atau jasa.
2.
Asumsi
Khusus Ekonomi Mikro
Sebetulnya
tidak banyak asumsi yang hanya dipergunakan oleh teori ekonomi mikro, dalam
arti tidak dipergunakan sama sekali oleh teori ekonomi makro. Hal ini kiranya
mudah difahami kalau kita ingat hahwa yang membentuk perilaku perekonomian
sebagai suatu keseluruhan tidak lain adalah perilaku para pelaku ekonomi itu
sendiri, dengan demikian tidaklah mengherankan kalau kita jumpai bahwa teori
ekonomi makro banyak menggunakan teori-teori atau kesimpulan-kesimpulan
teoritik ekonomi mikro sebagai dasar analisanya.
Oleh
karena itulah maka yang kita maksud dengan asumsi khusus teori ekonomi mikro,
hanyalah terbatas kepada asumsi-asumsi yang banyak dipakai oleh ekonomi mikro
akan tetapi tidak selalu dipakai oleh teori-teori ekonomi yang lain. Dengan
menggunakan batasan ini kita dapat menyebut beberapa contoh asumsi khusus teori
ekonomi mikro. Antara lain yang penting ialah asumsi ekuilibrium parsial dan
asumsi tidak adanya hambatan atas proses penyesuaian
a.
Asumsi
ekuilibrium parsial. Untuk sebagian besar model-model analisa ekonomi mikro,
seperti juga halnya dengan seluruh isi buku ini, didasarkan kepada asumsi
berlakunya ekuilibrium parsial, yang mengasumsikan tidak adanya hubungan
timbal-balik antara perbuatan-perbuatan ekonomi yang dilakukan oleh
pelaku-pelaku ekonomi dengan perekonomian di mana pelaku-pelaku ekonomi
tersebut berada. Misalnya saja, sebagai akibat berubahnya cita rasa, para
konsumen tiba-tiba mengurangi pengeluaran konsumsinya. Kalau tidak dipergunakan
asumsi ekuilibrium parsial, maka dalam kita membuat analisa kita harus
memperhitungkan pengaruh penurunan pengeluaran konsumsi tersebut terhadap
pendapatan nasional, yang seterusnya juga terhadap pendapatan mereka, dan yang
selanjutnya akan berpengaruh juga terhadap pola pengeluaran para konsumen tersebut.
Dengan menggunakan asumsi ekuilibrium parsial unsur pemantulan semacam itu
tidak kita perhatikan.
b.
Asumsi
tidak adanya hambatan atas proses penyesuaian. Kelak kita akan menyaksikan
misalnya, apabila harga suatu barang mengalami perubahan, maka berapapun kecilnya
perubahan tersebut, selalu diasumsikan bahwa konsumen melaksanakan penyesuaian
atau adjustment. Menurut kenyataan banyak hambatan-hambatan yang menyulitkan
pelaksanaan penyesuaian tersebut. Faktor-faktor, seperti misalnya faktor
psikologi, sosiologi, politik dan sebagainya, dapat merupakan penghambat
terhadap penyesuaian tersebut. Misalnya, meskipun kita tahu bahwa dengan
menurunnya harga barang Z, tingkat kepuasan akan meningkat dengan cara
mengurangi kortsumsi barang Y dan meningkatkan konsumsi barang Z, namun tidak
dapat dijamin bahwa kita akan melaksanakan penyesuaian tersebut. Misalnya saja
dikarenakan toko langganan kita tidak menjual barang Z, mungkin kita enggan
untuk mengadakan penyesuaian tersebut. Dalam teori ekonomi mikro kita mengasumsikan
bahwa hambatan hambatan terhadap penyesuaian tersebut tidak ada.
A.
Kesimpulan
Pengertian
ilmu ekonomi mikro (micro economics) adalah ilmu ekonomi yang mengkhususkan
untuk mempelajari perilaku individu manusia dalam rangka memenuhi kebutuhannya.
Ekonomi
mikro pada dasarnya mempelajari aktivitas-aktivitas perekonomian yang bersifat
bagian kecil, yang memusatkan perhatiannya pada masalah bagaimana konsumen akan
mengalokasikan pendapatannya yang terbatas terhadap berbagai macam barang dan
jasa yang dibutuhkan, untuk memperoleh kepuasan maksimum. Ekonomi Mikro juga
mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan,
rumah tangga.
Ekonomi mikro juga mempelajari bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya.
Ekonomi mikro juga mempelajari bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya.
Teori ekonomi mikro
menganggap bahwa faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal, dan Tengusaha)
yang dimiliki oleh masyarakat sifatnya terbatas, sedangkan keinginan manusia
tidak terbatas. Untuk itu masyarakat harus dapat memilih kegiatan ekonomi, yang
meliputi kegiatan dalam memproduksi, menyalurkan, dan menggunakan barang maupun
jasa.
B.
Saran
Ekonomi
mikro pada dasarnya mempelajari aktivitas-aktivitas perekonomian yang bersifat
bagian kecil, yang memusatkan perhatiannya pada masalah bagaimana konsumen akan
mengalokasikan pendapatannya yang terbatas terhadap berbagai macam barang dan
jasa yang dibutuhkan, untuk memperoleh kepuasan maksimum.
Makalah Ekonomi Mikro juga mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga. Ekonomi mikro juga mempelajari bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Oleh karena itu pemahan terhadap Ekonomi mikro sangat penting dikuasai oleh mahasiswa untuk bekal dalam kehidupan di masyarakat.
Makalah Ekonomi Mikro juga mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga. Ekonomi mikro juga mempelajari bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Oleh karena itu pemahan terhadap Ekonomi mikro sangat penting dikuasai oleh mahasiswa untuk bekal dalam kehidupan di masyarakat.