KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas
berkat berkat dan rahmatnya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik. Makalah ini terdiri dari pokok pembahasan mengenai “ Kekayaan
Alam Indonesia, salah satu diantaranya adalah Minyak Bumi ”. Setiap
pembahasan di bahas secara sederhana sehingga mudah dimengerti.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data yang penulis peroleh
dari media elektronik berupa internet yang berhubungan dengan Kekayaan Alam
yang ada di Indonesia, tak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Hj. Yani Suci Mulyani selaku guru PKn kelas XII IPS 1 atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Juga kepada
teman-teman yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.
Penulis berharap,
dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, serta dapat
menambah wawasan kita mengenai kekayaan alam yang ada di Indonesia. Memang
makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Banjar, 3 Maret 2015
Penyusun
|
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Sumber energi yang banyak digunakan
untuk memasak, kendaraan bermotor dan industri berasal dari minyak bumi, gas
alam, dan batubara. Ketiga jenis bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan
sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil. Minyak bumi dan gas
alam berasal dari jasad renik, tumbuhan dan hewan yang mati.
Sisa-sisa organisme itu mengendap di
dasar bumi kemudian ditutupi lumpur. Lumpur tersebut lambat laun berubah
menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu dengan
meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad
renik itu menjadi minyak dan gas. Selain bahan bakar, minyak dan gas bumi
merupakan bahan industri yang penting. Bahan-bahan atau produk yang dibuat dari
minyak dan gas bumi ini disebut petrokimia. Baru-baru ini puluhan ribu jenis
bahan petrokimia tersebut dapat digolongkan ke dalam plastik, serat sintetik,
karet sintetik, pestisida, detergen, pelarut, pupuk, dan berbagai jenis obat.
Minyak bumi dan gas alam merupakan
senyawa hidrokarbon. Rantai karbon yang menyusun minyak bumi dan gas alam
memiliki jenis yang beragam dan tentunya dengan sifat dan karakteristik
masing-masing. Sifat dan karakteristik dasar minyak bumi inilah yang menentukan
perlakuan selanjutnya bagi minyak bumi itu sendiri pada pengolahannya. Hal ini
juga akan mempengaruhi produk yang dihasilkan dari pengolahan minyak tersebut.
Pengetahuan tentang minyak bumi dan gas alam sangat
penting untuk kita ketahui, mengingat minyak bumi dan gas alam adalah suatu
sumber eneri yang tidak dapat diperbaharui, sedangkan penggunaan sumber energi
ini dalam kehidupan kita sehari-hari cakupannya sangat luas dan cukup memegang
peranan penting atau menguasai hajat hidup orang banyak. Sebagai contoh minyak
bumi dan gas alam digunakan sebagai sumber energi yang banyak digunakan untuk
memasak, kendaraan bermotor, dan industri, kedua bahan bakar tersebut berasal
dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil.
Oleh karen itu sebagai generasi penerus bangsa, kita
juga harus memikirkan bahan bakar alternatif apa yang dapat digunakan untuk
menggantikan bahan bakar fosil ini, jika suatu saat nanti bahan bakar ini habis.
1.2Rumusan
Masalah
1. Bagaimanakah penyusunan
minyak bumi?
2. Bagaimana
pengolahan minyak bumi?
3.
Apa saja manfaat serta kegunaan minyak bumi bagi
kehidupan manusia.?
4. Bagaimana
dampak
yang ditimbulkan dari pembakaran minyak bumi yang tidak sempurna?
1.3 Tujuan
Tujuan
dari penulisan makalah ini adalah:
1. Dapat
mengetahui dan mendalami pengetahuan penyusun terkait minyak bumi.
2. Dapat mengetahui hasil
pengolahan dari minyak bumi.
3. Dapat mengetahui
manfaat serta kegunaan minyak bumi bagi kehidupan manusia.
4. Dapat mengetahui dampak
yang ditimbulkan dari pembakaran minyak bumi yang tidak sempurna.
1.4
METODE
PENGUMPULAN DATA
Untuk mencapai tujuan yang diharapkan,
maka penyusun menggunakan metode penelitian kepustakaan, yaitu mengumpulkan
data secara teoritis dengan buku literatur maupun sumber-sumber yang kami
dapatkan melalui internet.
1.5 SISTEMATIKA
PENULISAN
COVER
LEMBAR
PENGESAHAN
KATA
PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar
Belakang
b. Rumusan
Masalah
c. Tujuan
d. Metode
Pengumpulan Data
e.
Sistematika Penulisan
BAB II
LANDASAN TEORI
a.
Pengertian Kekayaan Alam Indonesia
BAB III PEMBAHASAN
a. Keadaan Alam
Inonesia
b. Pengaruh
Letak Geografis terhadap Kekayaan Alam
c. Indonesia dipandang dari Segi Astronomi, Geologi, dan Perairan
d.
Minyak Bumi
e. Pembentukan minyak bumi
f. Komposisi Minyak Bumi
g. Pengolahan Minyak Bumi
h.
Hasil Olahan Minyak
Bumi
i.
Pelabuhan-pelabuhan
Minyak
j.
Pengusaha Nasional dan Asing Minyak Bumi di Indonesia
k.
10 Kekayaan Alam
Indonesia yang Tidak Dimiliki Negara Lain
l.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Kondisi
BAB IV PENUTUP
a.
Kesimpulan dan Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Kekayaan Alam
Indonesia adalah
negara yang kaya raya. Potensi kekayaan alamnya sangat luar biasa, baik sumber daya
alam hayati maupun non hayati. Bisa dibayangkan, kekayaan alamnya mulai dari
kekayaan laut, darat, bumi dan kekayaan lainnya yang terkandung di dalam bumi
Indonesia tercinta ini mungkin tidak bisa dihitung. Apabila dilihat secara
geografis,dari sabang sampai merauke, terbentang tidak sedikit pulau yang ada
di Indonesia. Dengan pulau besar, mulai pulau jawa, sumatra, kalimantan,
sulawesi serta Irian Jaya. Namun disamping itu, terdapat pula ribuan pulau yang
mengelilingi alam Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia merupakan negara
kepulauan yang mempunyai kekayaan alam yang sangat besar.
Sepengetahuan saya, apabila dipandang dari kacamata
geologi, negara Indonesia berada pada lempeng tektonik. Tidak sedikit
pegunungan baik gunung yang masih aktif maupun yang sudah tidak aktif mengisi
kekayaan alam Indonesia. Pasalnya, banyak kekayaan mineral yang terkandung
didalamnya. Pegunungan tersebut melintang dari kota yang terkenal dengan
sebutan serambi mekah, Aceh sampai dengan merauke. Mulai dari pegunungan barisan
di sumatera hingga pegunungan merauke di pulau Irian. Oleh sebab itu, tekstur
bumi Indonesia dengan banyak pegunungan berkontribusi akan kekayaan alam yang
sangat melimpah, khususnya kekayaan mineral.
Indonesia umumnya mempunyai dua musim, yaitu musim kemarau
dan musim hujan. Khususnya, pada musim hujan, Indonesia merupakan negara yang
memiliki curah hujan yang cukup tinggi. Maka, secara astronomi, ini memberikan
banyak keuntungan bagi bumi Indonesia. Salah satunya tanaman dapat tumbuh
dengan subur dan berkembang biak secara cepat. Maka dari itu, Indonesia
mempunyai berbagai jenis tanaman yang juga memberikan peran serta yang besar
akan kekayaan alam.
Samudra hindia dan samudra pasifik merupakan dua
samudra besar yang mengelilingi kepulauan Indonesia. Wilayah Indonesia yang
mayoritas adalah daerah perairan juga memberikan andil yang besar pula terhadap
kekayaan alam Indonesia. Tentunya, kita tidak bisa menghitung banyaknya
kekayaan yang melimpah tersebut. Selain itu, laut juga menghiasi alam
Indonesia. Berbagai sumber daya alam terkandung di dalamnya. Diantaranya,
sumberdaya alam hewani dan nabati serta mineral. Aneka biota laut, khususnya
ikan dengan berbagai macam jenis maupun ukuran menghiasi kekayaan laut. Rumput
laut merupakan salah satu contoh sumber daya alam nabati.
Lain dari pada itu, kekayaan Indonesia tidak sekadar
terbatas pada kekayaan hayatinya, tetapi juga non hayatinya. Aneka bahan
tambang terkandung di dalam perut bumi Indonesia. Diantaranya, minyak bumi,
batubara, gas alam, dan sebagainya. Akan tetapi, aneka bahan tambang tersebut
merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.
Kekayaan alam tersebut diperuntukkan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kekayaan alam tersebut diperuntukkan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dalam kegiatan eksplorasi kekayaan alam baik sumber
daya alam hayati maupun non hayati tidak boleh mengakibatkan kerusakan
lingkungan. Sebagai contoh dalam menangkap ikan di laut tidak boleh menggunakan
bom peledak karena tidak hanya merusak lingkungannya, namun juga akan merusak
biota laut lainnya. Oleh karena itu, dalam mengeksplorasi harus menjaga
lingkungan demi kelestarian sumber daya alam.
Selanjutnya, kekayaan alam Indonesia yang utama,
seperti halnya emas, minyak bumi, dll, jangan sampai dikuasai oleh bangsa
asing. Pasalnya, ini sangat merugikan bangsa Indonesia. Umumnya, bangsa asing
tersebut mengeksplorasi dengan tujuan bisnis karena mereka mempunyai modal yang
besar dan teknologi yang canggih. Pertama mereka mengambil kekayaan alam dan
setelah itu diproses menggunnakan teknologi tinggi oleh bangsa asing tersebut.
Sayangnya, pada akhirnyapun seluruh kekayaan alam yang berasal dari bumi
Indonesia di jual lagi ke pemerintah dengan harga yang relatif lebih mahal.
Namun demikian yang terpenting adalah mengelola
kekayaan alam untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Pasalnya, kekayaan
alam tersebut merupakan hak seluruh rakyat Indonesia. Sehinnggga jangan sampai
bangsa asing yang menikmati kekayaan alam Indonesia, namun rakyat Indonesia
tidak sejahtera. Apabila kesejahteraan rakyat meningkat maka perekonomian
Indonesia pun juga akan meningkat. Selain itu, kekayaan alam tersebut ditujukan
pula untuk kemakmuran rakyat. Oleh karena itu, memberdayakan potensi kekayaan
alam yang sangat melimpah bagi kesejahteraan rakyat Indonesia sangat penting
sekali demi mewujudkan kemakmuran dan meningkatkan perekonomian Indonesia.
Kekayaan alam yang sangat berlimpah merupakan anugerah
dari Allah SWT yang diamanahkan untuk rakyat Indonesia. Amanah tersebut
seharusnya di jaga dan dilakukan dengan sebaik - baiknya demi kemakmuran
khususnya masyarakat Indonesia. Banyak cara menjalankan amanah tersebut. Antara
lain dengan cara mengelola kekayaan alam dengan benar dan tidak merusak
lingkungan. Namun terlepas dari itu, masih banyak cara lain dalam mengelola
kekayaan alam tersebut. Dan, yang lebih utama, kekayaan alam tersebut jangan
hanya dieksplorasi besar - besaran oleh pihak yang hanya ingin memanfaatkan dan
tidak bertanggung jawab akan lingkungan, tetapi dalam kegiatan eksplorasi harus
juga menjaga kelestarian alam dan lingkungan dari kerusakan dan polusi demi
generasi penerus bangsa berikutnya.
BAB III
PRMBAHASAN
3.1 Keadaan Alam Indonesia
Letak Geografis
Pengertian
letak geografis adalah letak
suatu negara dilihat dari kenyataan di
permukaan bumi. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar dan negara
dengan populasi terbanyak nomor empat di dunia. Terdiri dari lima pulau besar
dan 30 kepulauan kecil, jumlah keseluruhan mencapai 17.508 pulau dengan 6000
diantaranya telah dihuni. Terbentang sepanjang 5.150 km diantara Benua
Australia dan Asia serta membelah Samudera Hindia dan Pasifik di bawah garis
khatulistiwa. Letak Indonesia yang
diapit dua benua dan berada di antara dua samudra berpengaruh besar
terhadap keadaan alam maupun kehidupan penduduk.
Nama Indonesia sendiri adalah
campuran dari dua kata yunani Indos yang berarti Indian dan Nesos berarti
kepulauan. Lima pulau terbesar adalah Kalimantan atau lebih tepat dikatakan dua
pertiga pulau Borneo (539.450 km), Sumatera (473.606 km), Papua, setengahnya
adalah bagian dari New Guinea (421.952 km), Sulawesi (189.035 km), serta Jawa
dan Madura (132.035 km).
Sebagai sebuah republik yang
demokratis, Indonesia terbagi menjadi 32 Provinsi dan daerah otonomi khusus
serta secara geografis dapat dipilah menjadi 4 kelompok besar. Pertama adalah
Sunda Besar, meliputi pulau-pulau besar seperti Sumatera, jawa, Kalimantan, dan
Sulawesi. Kedua adalah Sunda Kecil meliputi pulau-pulau kecil dari Bali hingga
(arah timur) Timor. Ketiga adalah maluku termasuk juga semua pulau di antara
Papua Sulawesi. Kelompok keempat adalah Papua yang terletak di ujung paling
timur NKRI. Posisi yang strategis dari kepulauan serta sejarah Indonesia, baik
politik maupun ekonomi telah dikondisikan sedemikian rupa oleh letak
geografisnya.
3.2 Pengaruh Letak Geografis terhadap
Kekayaan Alam
Karena letaknya yang dihimpit oleh
dua benua dan dua samudera, hal ini berpengaruh terhadap keadaan alam
Indonesia, pengaruhnya antara lain:
1.
Wilayah Indonesia beriklim laut, sebab merupakan negara kepulauan, sehingga
banyak memperoleh pengaruh angin laut yang mendatangkan banyak hujan.
2.
Indonesia memiliki iklim musim, yaitu iklim yang dipengaruhi oleh angin muson
yang berhembus setiap 6 bulan sekali berganti arah. Hal ini yang menyebabkan adanya
musim kemarau dan musim hujan di Indonesia.
3.3 Indonesia dipandang dari Segi Astronomi, Geologi,
dan Perairan
Indonesia terletak
pada daerah tropis yang memiliki curah hujan yang tinggi sehingga banyak jenis
tumbuhan yang dapat hidup dan tumbuh dengan cepat.
Indonesia terletak
pada titik pergerakan lempeng tektonik sehingga banyak terbentuk pegunungan
yang kaya akan mineral.
Indonesia kaya
sumber makanan bagi berbagai jenis tanaman dan hewan laut, serta mengandung
berbagai jenis sumber mineral. Tingginya tingkat biodiversitas (jumlah
Keanekaragaman biologi/hayati dari semua jenis binatang,tumbuhan, jamur,
bakteri dan organisme yang hidup di atas bumi dengan variasi habitat di mana
mereka tinggal) Indonesia ditunjukkan dengan adanya 10% dari tanaman berbunga
yang dikenal di dunia dapat ditemukan di Indonesia, 12% dari mamalia, 16% dari
hewan reptil, 17% dari burung, 18% dari jenis terumbu karang, dan 25% dari
hewan laut. Di bidang agrikultur, Indonesia juga terkenal atas kekayaan tanaman
perkebunannya ,seperti biji coklat, karet, kelapa sawit, cengkeh, dan bahkan
kayu yang banyak diantaranya menempati urutan atas dari segi produksinya di
dunia. Sumber daya alam di Indonesia tidak terbatas pada kekayaan hayatinya
saja. Berbagai daerah di Indonesia juga dikenal sebagai penghasil berbagai
jenis bahan tambang, seperti petroleum (minyak bumi), timah, gas alam, nikel,
tembaga, bauksit, timah, batu bara, emas, dan perak. Di samping itu, Indonesia
juga memiliki tanah yang subur dan baik digunakan untuk berbagai jenis tanaman.
Wilayah perairan yang mencapai 7,9 juta km2 juga menyediakan potensi alam yang
sangat besar.
Iklim
Bagian terpenting
dari negara ini ditentukan oleh batas rantai hujan garis kathulistiwa. Hal ini
memiliki karakter sebuah iklim tropis. Posisi geografis juga menjadikan
Indonesia menjadi sebuah kepulauan yang sebagian pulau kecilnya dikelilingi oleh
lautan. Hal tersebut juga memungkinkan sebuh sirkulasi udara yang aktif.
Hasilnya yang ada tidak terlalu berbeda dengan daerah kathulistiwa lainnya di
samudera-samudera lainnya di seluruh dunia.
Hujan melimpah,
temperatur dan kelembaban yang tinggi menjadi iklim rata-rata daerah
Indonesia.Rata-rata temperatur terendah adalah 18 derajat celcius. Lebih lanjut
lagi kedekatan dengan dua benua memberikan Indonesia karakteristik asia yang
menjadi alternatif sesuai dengan musimnya. Perdagangan dan angin musim hujan
datang dari Samudera Hindia dan Pasifik menyifatkan karakter iklim tropis
Di Indonesia
berlaku hanya dua musim cuaca, musim kering dan basah, atau disebut juga musim
hujan. Di sebagian daerah, musim hujan turun dari bulan Desember hingga maret
sedangkan musim kering dari bulan mei hingga oktober, dengan periode transisi
yang dikarakteristikkan oleh pergantian angin dan cuaca yang berubah-ubag pada
bulan-bulan maret hingga mei dan september hingga november. Periode transisi di
antara dua musim ini menjadikan silih bergantinya hari dengan sinar matahari
penuh dan hujan-hujan selingan. Bahkan pda pertengahan musim hujan temperatur
berkisar 21-33 derajat celcius, kecuali daerah yang berada di lintang
atas bisa lebih dingin. Hujan terlebat menurut catatan terjadi pada bulan
Desember dan Januari setiap tahunnya.
3.4 Minyak Bumi
Minyak Bumi merupakan campuran dari
berbagai macam hidrokarbon, jenis molekul yang paling sering ditemukan adalah
alkana (baik yang rantai lurus maupun bercabang), sikloalkana, hidrokarbon
aromatik, atau senyawa kompleks seperti aspaltena. Setiap minyak Bumi mempunyai
keunikan molekulnya masing-masing, yang diketahui dari bentuk fisik dan
ciri-ciri kimia, warna, dan viskositas.
Alkana, juga disebut dengan parafin,
adalah hidrokarbon tersaturasi dengan rantai lurus atau bercabang yang
molekulnya hanya mengandung unsur karbon dan hidrogen dengan rumus umum CnH2n+2.
Pada umumnya minyak Bumi mengandung 5 sampai 40 atom karbon per molekulnya,
meskipun molekul dengan jumlah karbon lebih sedikit/lebih banyak juga mungkin
ada di dalam campuran tersebut.
Alkana dari pentana (C5H12)
sampai oktana (C8H18) akan disuling menjadi bensin,
sedangkan alkana jenis nonana (C9H20) sampai heksadekana
(C16H34) akan disuling menjadi diesel, kerosene dan bahan
bakar jet). Alkana dengan atom karbon 16 atau lebih akan disuling menjadi
oli/pelumas. Alkana dengan jumlah atom karbon lebih besar lagi, misalnya
parafin wax mempunyai 25 atom karbon, dan aspal mempunyai atom karbon lebih
dari 35. Alkana dengan jumlah atom karbon 1 sampai 4 akan berbentuk gas dalam
suhu ruangan, dan dijual sebagai elpiji (LPG). Di musim dingin, butana (C4H10),
digunakan sebagai bahan campuran pada bensin, karena tekanan uap butana yang
tinggi akan membantu mesin menyala pada musim dingin. Penggunaan alkana yang
lain adalah sebagai pemantik rokok. Di beberapa negara, propana (C3H8)
dapat dicairkan dibawah tekanan sedang, dan digunakan masyarakat sebagai bahan
bakar transportasi maupun memasak.
Sikloalkana, juga dikenal dengan nama naptena,
adalah hidrokarbon tersaturasi yang mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap
pada karbonnya, dengan rumus umum CnH2n.
Sikloalkana memiliki ciri-ciri yang mirip dengan alkana tapi memiliki titik
didih yang lebih tinggi.
Hidrokarbon aromatik adalah hidrokarbon
tidak tersaturasi yang memiliki satu atau lebih cincin planar karbon-6 yang
disebut cincin benzena, dimana atom hidrogen akan berikatan dengan atom karbon
dengan rumus umum CnHn. Hidrokarbon seperti ini jika
dibakar maka akan menimbulkan asap hitam pekat. Beberapa bersifat karsinogenik.
Semua jenis molekul yang berbeda-beda di atas
dipisahkan dengan distilasi fraksional di tempat pengilangan minyak untuk
menghasilkan bensin, bahan bakar jet, kerosin, dan hidrokarbon lainnya.
Contohnya adalah 2,2,4-Trimetilpentana (isooktana), dipakai sebagai campuran
utama dalam bensin, mempunyai rumus kimia C8H18 dan
bereaksi dengan oksigen secara eksotermik:
2 C8H18(l) +
25 O2(g) → 16 CO2(g) + 18 H2O(g)
+ 10.86 MJ/mol (oktana)
Jumlah dari masing-masing molekul pada minyak Bumi
dapat diteliti di laboratorium. Molekul-molekul ini biasanya akan diekstrak di
sebuah pelarut, kemudian akan dipisahkan di kromatografi gas, dan kemudian bisa
dideteksi dengan detektor yang cocok.
Pembakaran yang tidak sempurna dari minyak Bumi atau
produk hasil olahannya akan menyebabkan produk sampingan yang beracun.
Misalnya, terlalu sedikit oksigen yang bercampur maka akan menghasilkan karbon
monoksida. Karena suhu dan tekanan yang tinggi di dalam mesin kendaraan, maka
gas buang yang dihasilkan oleh mesin biasanya juga mengandung molekul nitrogen
oksida yang dapat menimbulkan asbut.
SEJARAH
MINYAK BUMI
Minyak Bumi telah digunakan oleh
manusia sejak zaman kuno, dan sampai saat ini masih merupakan komoditas yang
penting. Minyak Bumi menjadi bahan bakar utama setelah ditemukannya mesin
pembakaran dalam, semakin majunya penerbangan komersial, dan meningkatnya
penggunaan plastik.
Lebih dari 4000 tahun yang lalu, menurut Herodotus dan
Diodorus Siculus, aspal telah digunakan sebagai konstruksi dari tembok dan
menara Babylon; ada banyak lubang-lubang minyak di dekat Ardericca (dekat
Babylon). Jumlah minyak yang besar ditemukan di tepi Sungai Issus, salah satu
anak sungai dari Sungai Eufrat. Tablet-tablet dari Kerajaan Persia Kuno menunjukkan
bahwa kebutuhan obat-obatan dan penerangan untuk kalangan menengah-atas
menggunakan minyak Bumi. Pada tahun 347, minyak diproduksi dari sumur yang
digali dengan bambu di China.
Pada tahun 1850-an, Ignacy Łukasiewicz menemukan
bagaimana proses untuk mendistilasi minyak tanah dari minyak Bumi, sehingga
memberikan alternatif yang lebih murah daripada harus menggunakan minyak paus.
Maka, dengan segera, pemakaian minyak Bumi untuk keperluan penerangan melonjak
drastis di Amerika Utara. Sumur minyak komersial pertama di dunia yang digali
terletak di Polandia pada tahun 1853. Pengeboran minyak kemudian berkembang
sangat cepat di banyak belahan dunia lainnya, terutama saat Kerajaan Rusia
berkuasa. Perusahaan Branobel yang berpusat di Azerbaijan menguasai produksi
minyak dunia pada akhir abad ke-19.
Tiga negara yang memproduksi minyak terbanyak adalah
Arab Saudi, Rusia, dan Amerika Serikat. Sekitar 80 persen minyak dunia
dihasilkan dari Timur Tengah, dengan 62,5 persennya berasal dari Arab 5: Arab
Saudi, Uni Emirat Arab, Irak, Qatar, dan Kuwait.
Pada tahun 1950-an, biaya pengangkutan minyak
menggunakan kapal tangker mencapai 33 persen dari harga minyak di teluk Persia,
tetapi pada saat pengembangan supertangker pada tahun 1970-an, biaya
pengangkutan menurun menjadi hanya 5 persen.
DAMPAK
PENGGUNAAN MINYAK BUMI
Karena minyak Bumi adalah substansi
yang berasal dari alam, maka kehadirannya di lingkungan tidak perlu berasal
dari aktivitas rutin atau kesalahan manusia (Misalnya dari pengeboran,
ekstraksi, pengilangan, dan pembakaran). Fenomena alam seperti perembesan
minyak dan tar pit adalah bukti bahwa minyak Bumi bisa ada secara natural.
1. Pemanasan global
Ketika dibakar, maka minyak Bumi akan
menghasilkan karbon dioksida, salah satu gas rumah kaca. Bersamaan dengan
pembakaran batu bara, pembakaran minyak Bumi adalah penyumbang bertambahnya CO2
di atmosfer. Jumlah CO2ini meningkat dengan cepat di udara semenjak
adanya revolusi industri, sehingga saat ini levelnya mencapai lebih dari
380ppmv, dari sebelumnya yang hanya 180-300ppmv, sehingga muncullah pemanasan
global.
2. Ekstraksi
Ekstraksi minyak adalah proses
pemindahan minyak dari sumur minyak. Minyak Bumi biasanya diangkat ke Bumi
dalam bentuk emulsi minyak-air, dan digunakan senyawa kimia khusus yang namanya
demulsifier untuk memisahkan air dan minyaknya. Ekstraksi minyak ongkosnya
mahal dan terkadang merusak lingkungan. Eksplorasi dan ekstraksi minyak lepas
pantai akan mengganggu keseimbangan lingkungan di lautan.
3. Pencemaran Air
Eksploitasi miyak bumi dengan menggunakan
kapal tangker, tidak menutup kemungkinan adanya kebocoran pada kapal tangker
tersebut. Karena kapal tangker itu bocor, maka minyak mentah yang ada di
dalamnya akan keluar dan jatuh keair sehingga mengakibatkan pencemaran air.
3.5 Pembentukan
Minyak Bumi
Proses terbentuknya minyak bumi dijelaskan berdasarkan
dua teori, yaitu:
1) Teori Anorganik
Teori Anorganik dikemukakan oleh Berthelok (1866) yang
menyatakan bahwa minyak bumi berasal dan reaksi kalsium karbida, CaC2
(dan reaksi antara batuan karbonat dan logam alkali) dan air menghasilkan
asetilen yang dapat berubah menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan
tinggi.
CaCO3 + Alkali → CaC2 +
HO → HC = CH → Minyak bumi
2) Teori Organik
Teori Organik dikemukakan oleh Engker yang menyatakan
bahwa minyak bumi terbentuk dari proses pelapukan dan penguraian secara anaerob
jasad renik (mikroorganisme) dari tumbuhan laut dalam batuan berpori.
3.6 Komposisi Minyak Bumi
Komposisi minyak bumi dikelompokkan ke dalam empat
kelompok, yaitu:
a) Hidrokarbon Jenuh
(alkana)
- Dikenal
dengan alkana atau parafin
- Keberadaan
rantai lurus sebagai komponen utama (terbanyak)
- Sedangkan
rantai bercabang lebih sedikit
- Senyawa
penyusun diantaranya:
- Metana
CH4
- Etana
CH3 – CH3
- Propana
CH3 – CH2 – CH3
- Butana
CH3 – (CH2)2 – CH3
- n-heptana
CH3 – (CH2)5 – CH3
- iso
oktana
CH3 – C(CH3)2 – CH2 – CH –
(CH3)2
b) Hidrokarbon Tak Jenuh (alkena)
- Dikenal
dengan alkena
- Keberadaannya
hanya sedikit
- Senyawa
penyusunnya:
-
Etena,
CH2
= CH2
- Propena,
CH2
= CH – CH3
- Butena,
CH2 = CH – CH2 – CH3
a)
Hidrokarbon Jenuh berantai siklik (sikloalkana)
- Dikenal
dengan sikloalkana atau naftena
- Keberadaannya
lebih sedikit dibanding alkana
- Senyawa
penyusunnya :
b) Hidrokarbon aromatik
- Dikenal
sebagai seri aromatik
- Keberadaannya
sebagai komponen yang kecil/sedikit
- Senyawa
penyusunannya:
c)
Senyawa Lain
- Keberadaannya
sangat sedikit sekali
- Senyawa
yang mungkin ada dalam minyak bumi adalah belerang, nitrogen, oksigen dan
organo logam (kecil sekali)
3.7 Pengolahan
Minyak Bumi
- Minyak
mentah yang peroleh dari pengeboran berupa cairan hitam kental yang
pemanfaatannya harus diolah terlebih dahulu. Pengeboran minyak bumi di
Indonesia, terdapat di pantai utara Jawa (Cepu, Wonokromo, Cirebon),
Sumatra (Aceh, Riau), Kalimantan (Tarakan, Balikpapan) dan Irian (Papua).
Pengolahan minyak bumi melalui dua tahapan, diantaranya:
a. Pengolahan pertama,Pada tahapan
ini dilakukan “distilasi bertingkat memisahkan fraksi-fraksi minyak bumi
berdasarkan titik didihnya. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan
tetap berupa cairan dan turun ke bawah. Sedangkan titik didihnya lebih rendah
akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sangkup-sangkup yang disebut
sangkup gelembung.
b. Pengolahan kedua, Pada tahapan
ini merupakan proses lanjutan hasil penyulingan bertingkat dengan proses
sebagai berikut:
1. Perengkahan (cracking)
2. Ekstrasi
3. Kristalisasi
4. Pembersihan
dari kontaminasi
3.8 Hasil Olahan Minyak Bumi
1.Bensin
Bensin yang merupakan
bahan bakar kendaraan bermotor dibuat dari minyak bumi. Melewati proses
distalasi yang memisahkan hidrokarbon pada minyak bumi. Karena merupakan
campuran dari beberapa bahan yang tentu saja membuat kualitas bensin berbeda
beda. Penentuan kualitas bensin ditentukan berdasarkan daya bakar yang bisa
dihasilkan. Daya bakar ini sangat erat kaitannya dengan oktan.)
2. Bahan
bakar gas (biasa digunakan untuk keperluan rumah tangga dan
indusri)
Elpiji, LPG (liquified petroleum gas,harfiah:
“gas minyak bumi yang dicairkan”), adalah campuran dari berbagai unsur
hidrokarbon yang berasal darigas alam. Dengan menambah tekanan dan menurunkan
suhunya, gas berubah menjadi cair. Komponennya didominasi propana C3H8
dan butana C4H10. Elpiji juga mengandung
hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana C2H6
dan pentana C5H12.
Dalam kondisi atmosfer, elpiji akan berbentuk gas.
Volume elpiji dalam bentuk cair lebih kecil dibandingkan dalam bentuk gas untuk
berat yang sama. Karena itu elpiji dipasarkan dalam bentuk cair dalam
tabung-tabung logam bertekanan. Untuk memungkinkan terjadinya ekspansi panas
dari cairan yang dikandungnya, tabung elpiji tidak diisi secara penuh, hanya
sekitar 80-85% dari kapasitasnya. Rasio antara volume gas bila menguap dengan
gas dalam keadaan cair bervariasi tergantung komposisi, tekanan dan temperatur,
tetapi biasaya sekitar 250:1.
Tekanan di mana elpiji berbentuk cair, dinamakan
tekanan uap-nya, juga bervariasi tergantung komposisi dan temperatur; sebagai
contoh, dibutuhkan tekanan sekitar 220 kPa (2.2 bar) bagi butana murni pada 20
°C (68 °F) agar mencair, dan sekitar 2.2 MPa (22 bar) bagi propana murni pada
55°C (131 °F).
Menurut spesifikasinya, elpiji dibagi menjadi tiga
jenis yaitu elpiji campuran, elpiji propana dan elpiji butana. Spesifikasi
masing-masing elpiji tercantum dalam keputusan Direktur Jendral Minyak dan Gas
Bumi Nomor: 25K/36/DDJM/1990. Elpiji yang dipasarkan Pertamina adalah elpiji
campuran.
Sifat elpiji
Sifat elpiji adalah sebagai berikut:
- Cairan
dan gasnya sangat mudah terbakar
- Gas
tidak beracun, tidak berwarna dan biasanya berbau menyengat
- Gas
dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau silinder.
- Cairan
dapat menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat.
- Gas ini
lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak menempati daerah yang
rendah.
3. Minyak
tanah
adalah cairan hidrokarbon yang tak
berwarna dan mudah terbakar. Dia diperoleh dengan cara distilasi fraksional
dari petroleum pada 150°C and 275°C (rantai karbon dari C12 sampai C15). Pada
suatu waktu dia banyak digunakan dalam lampu minyak tanah tetapi sekarang
utamanya digunakan sebagai bahan bakar mesin jet (lebih teknikal Avtur, Jet-A,
Jet-B, JP-4 atau JP-8). Sebuah bentuk dari kerosene
dikenal sebagai RP-1dibakar dengan oksigen cair sebagai bahan bakar roket. Nama
kerosene diturunkan dari bahasa Yunani keros.
Biasanya, kerosene didistilasi langsung dari minyak mentah membutuhkan perawatan khusus, dalam sebuah unit Merox atau, hidrotreater untuk mengurangi kadar belerangnya dan pengaratannya. Kerosene dapat juga diproduksi oleh hidrocracker, yang digunakan untuk mengupgrade bagian dari minyak mentah yang akan bagus untuk bahan bakar minyak.
Penggunaanya sebagai bahan bakar untuk memasak terbatas di negara berkembang, di mana dia kurang disuling dan mengandung ketidakmurnian dan bahkan “debris”.
Bahan bakar mesin jet adalah kerosene yang mencapai spesifikasi yang diperketat, terutama titik asap dan titik beku.
Biasanya, kerosene didistilasi langsung dari minyak mentah membutuhkan perawatan khusus, dalam sebuah unit Merox atau, hidrotreater untuk mengurangi kadar belerangnya dan pengaratannya. Kerosene dapat juga diproduksi oleh hidrocracker, yang digunakan untuk mengupgrade bagian dari minyak mentah yang akan bagus untuk bahan bakar minyak.
Penggunaanya sebagai bahan bakar untuk memasak terbatas di negara berkembang, di mana dia kurang disuling dan mengandung ketidakmurnian dan bahkan “debris”.
Bahan bakar mesin jet adalah kerosene yang mencapai spesifikasi yang diperketat, terutama titik asap dan titik beku.
Kerosene juga bisa di gunakan untuk membasmi serangga
seperti semut dan mengusir kecoa. Kadang di gunakan juga sebagai campuran dalam
cairan pembasmi serangga.
4. Minyak
solar atau minyak diesel
biasa digunakan sebagai
bahan bakar untuk mesin diesel pada kendaraan bermotor seperti bus, truk,
kereta api dan traktor. Selain itu, minyak solar juga digunakan sebagai bahan
baku pembuatan bensin melalui proses cracking.
3.9 Pelabuhan – pelabuhan Minyak
Pelabuhan – pelabuhan minyak terdapat di Balikpapan,
Pangkalansusu, Plaju, Pulau Sambu, Samudrapura, Sabang, Sungai Gerong, Tanjung
Perak, dan Tarakan.
Suasana di pelabuhan Tanjung Perak – Surabaya
3.10 Pengusaha Nasional dan Asing Minyak Bumi di Indonesia
a. Pengusaha nasional : Pertamina (Pertambangan
Minyak dan Gas Bumi Nasional) dan Permigan.
b. Pengusaha asing : PT Caltex (California Texas Oil
Company), PT Stanvac Indonesia (PTSI), dan NNGPM (Nederlandse New Guinea
Petraleum Maatchappy).
Salah satu POM Bensin PT Pertamina, perusahaan minyak
dan gas bumi terbesar di Indonesia
3.11 10 Kekayaan Alam Indonesia yang Tidak Dimiliki
Negara Lain
Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki banyak pulau,budaya,suku
dan bahasa tetapi disamping itu Indonesia Menyimpan banyak kekayaan alam yang
tidak dimiliki oleh negara lainnya.
Negara Indonesia sebenarnya negara yang sangat kaya, bahkan bisa jadi
terkaya di dunia. Sayangnya saat keadaan negeri ini tak secerah yang kita
dibayangkan.
Berikut ini 10 kekayaan alam Indonesia
1. Tambang Emas Kualitas Terbaik di-Dunia
Lokasi: Papua, Indonesia
Produksi emas di 2011: 1.444.000 ons atau 40.936 kg
Luas area: 527.400 hektar
Penambang: Freeport-Mc Mo Ran Copper & Gold
Jenis tambang: terbuka dan bawah tanah
2. Cadangan Gas Alam Terbesar Di Dunia
Produksi emas di 2011: 1.444.000 ons atau 40.936 kg
Luas area: 527.400 hektar
Penambang: Freeport-Mc Mo Ran Copper & Gold
Jenis tambang: terbuka dan bawah tanah
2. Cadangan Gas Alam Terbesar Di Dunia
Cadangan Gas Alam Indonesia adalah yang terbesar di dunia. Antara lain
di Blok Natuna dan Blok Cepu yang menghasilkan sekitar 200 kaki kubik
minyak bumi dan gas alam. Tetapi lagi-lagi yang menikmati ini adalah bangsa
lain, karena pengelolanya adalah Exxon Mobil. PERTAMINA - Perusahaan
milik Negera ini saat ini sudah mulai bersaing di pasar global.
3. Tambang Batu Bara Terbesar Di Dunia
Batubara yang juga tak kalah berharganya
di dunia ini, ternyata tempat terbesarnya juga berasal dari Indonesia . Dari
berbagai media internasional menyebutkan bahwa di Indonesia lah yang mempunyai
sumber tambang batu bara terbesar di dunia. Kita patut bersyukur potensi sudah
dikelola oleh PT. Bukit Asam.
4. Kesuburan Tanah Terbaik Di Dunia
ak ada yang meragukan kualitas tanah Negeri Kita yang sangat-sangat subur .
Hampir semua lahan di Negeri Kita bisa ditanami Tumbuhan-tumbuhan apapun. Namun
sayang, harusnya kita bisa seperti Filipina yang jadi Eksportir beras dunia,
dan Malaysia yang menguasai Kelapa Sawit dunia, atau seperti Swiss dan Brazil
yang jadi Rajanya Coklat dan Kopi.
Yang terpenting sekarang kita sebagai generasi bangsa harus ikut menjaga anugerah ini . Jangan sampai rusak karena perbuatan yang nggak bertanggung jawab.
Yang terpenting sekarang kita sebagai generasi bangsa harus ikut menjaga anugerah ini . Jangan sampai rusak karena perbuatan yang nggak bertanggung jawab.
5. Lautan Terluas Di Dunia
Negara ini punya Lautan terluas di dunia, hingga tidak heran memiliki
jutaan spesies ikan yang tidak dimiliki negara lain. Indonesia letaknya sangat
strategis dikepit oleh dua samudera yaitu samudera hindia dan samudera pasifik.
6. Hutan Tropis Terbesar Di Dunia
Indonesia adalah Negara dengan Hutan Terluas Di
Dunia, bahkan semua negara di dunia
menyebut Indonesia adalah Paru-paru Dunia Terbesar. Letaknya
di pulau sumatra, kalimantan dan sulawesi. Bumi ini sangat tergantung sekali
dengan hutan tropis ini untuk menjaga keseimbangan iklim karena hutan hujan
amazon tak cukup kuat untuk menyeimbangkan iklim bumi.
7. Tempat Wisata Eksotis Terbesar Di Dunia
Candi Borobudur merupakan salah satu candi Budha terbesar di dunia. Pulau
Komodo terletak di sebuah selat antara Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur
(NTT) dan Sumbawa di Nusa Tenggara Barat (NTB). Di Pulau Komodo terdapat kadal
terbesar di dunia, yaitu biawak Komodo (Varanus komodoensis). Pulau
Bali merupakan pulau wisata terbaik di dunia.
8. Pulau
Indonesia memiliki jumlah pulau terbanyak di dunia yang menurut kajian
citra satelit berjumlah 18.306 pulau, pulau yang sudah diberi nama ada 7.870
sedangkan yang belum diberikan nama berjumlah 9634 pulau.
9. Bahasa
Lebih dari 583 bahasa yang berada di Indonesia. Tetapi bahasa nasional
Indonesia adalah Bahasa Indonesia. Walaupun Indonesia memiliki banyak bahasa
tetapi Bahasa Jawa adalah bahasa yang paling banyak dipakai/digunakan dalam
kehidupan sehari-hari.
10. Negara Maritim Terbesar Didunia
Kita tahu Indonesia memiliki luas laut 93.000 km2, panjang pantainya pun
sekitar 81.000 km2 atau 25 % panjang pantai yang ada di seluruh dunia. Selain
itu Indonesia juga memiliki terumbu karang yang sangat banyak dan semuanya
indah.
3 lingkungan kekayaan alam:
-diatmosfir
-dipermukaan bumi
-didalam bumi
Pemanfaatankekayaanalam:
- azas maksimal : dapat memberi manfaat yang optimal untuk pembangunan dan mencegah ketimpanganantardaerah.
- azas lestari : pemanfaatan jangan sampai merugikan generasi – generasi mendatang
- azas daya saing : harus dimanfaatkan sebagai alat untuk mengurangi ketergantungan kepada negarabesar
faktor – faktor yang mempengaruhi tannas di bidang keadaan dan kekayaan alam :
-distribusi dan lokasi sumber kekayaan alam tidak merata
-sifat kekayaan alam saling bergantung dan saling mempengaruhi
- untuk memanfaatkannya diperlukan :
-diatmosfir
-dipermukaan bumi
-didalam bumi
Pemanfaatankekayaanalam:
- azas maksimal : dapat memberi manfaat yang optimal untuk pembangunan dan mencegah ketimpanganantardaerah.
- azas lestari : pemanfaatan jangan sampai merugikan generasi – generasi mendatang
- azas daya saing : harus dimanfaatkan sebagai alat untuk mengurangi ketergantungan kepada negarabesar
faktor – faktor yang mempengaruhi tannas di bidang keadaan dan kekayaan alam :
-distribusi dan lokasi sumber kekayaan alam tidak merata
-sifat kekayaan alam saling bergantung dan saling mempengaruhi
- untuk memanfaatkannya diperlukan :
1.
modal yang besar
2.
iptek yang tinggi
3.
Sumber daya manusia yang terampil
Kekayaan sumberdaya hayati Indonesia saat ini diperkiraan sedang mengalami
penurunan dan kerusakan. Krisis keanekaragaman hayati ini bisa disebabkan oleh
berbagai faktor , yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Faktor-faktor
ini dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu faktor teknis dan faktor
struktural.
1. Faktor Teknis
Ada 3 (tiga) aspek yang masuk kedalam kategori faktor teknis yaitu kegiatan
manusia, teknologi yang digunakan, dan kondisi alam itu sendiri. Ketiga aspek
ini diperkirakan mampu menimbulkan kerusakan dan kepunahan keanekaragaman
hayati seperti yang diuraikan berikut ini:
a. Faktor kegiatan Manusia
· Kesadaran, pemahaman dan kepedulian yang rendah
· Pemanfaatan berlebih
· Pemungutan dan perdagangan ilegal
· Konversi habitat alami
· Monokulturisme dalam budidaya dan pemanfaatan
· Tekanan penduduk
· Kemiskinan dan keserakahan
b. Pemilihan Teknologi
Beberapa jenis teknologi, teknik dan alat untuk pemanfaatan keanekaragaman
hayati dapat menimbulkan kerusakan pada ekosisem. Jenis alat yang diketahui
merusak habitat sumber daya hayati pesisir adalah penggunaan alat pengumpul
ikan, bahan peledak, bahan beracun dan pukat harimau.
Di bidang pertanian, teknologi pertanian yang intensif, misalnya revolusi
hijau (untuk padi) dan revolusi biru (untuk pertambakan udang) telah mengubah
cara budidaya polikultur yang kaya spesies dan kultivar dengan budidaya
monokultur.
Di laut, sumber pencemaran adalah tumpahan minyak dari kapal, dan kegiatan
industri. Sedangkan diperairan tawar, sumber pencemar kebanyakan dari limbah
kegiatan industri dan rumah tangga.
c. Faktor Alam
Salah satu faktor alam yang bisa mempengaruhi kerusakan dan penyusutan
keanekaragaman hayati ialah Perubahan iklim global. Perubahan iklim global,
yang disebabkan antara lain oleh pemanasan global, mempunyai pengaruh pada
sistem hidrologi bumi, yang pada gilirannya berdampak pada struktur dan fungsi
ekosistem alami dan penghidupan manusia. Beberapa tahun terakhir ini, perubahan
iklim telah berdampak pada pertanian, ketahanan pangan, kesehatan manusia dan
permukiman manusia, lingkungan, termasuk sumber daya air dan keanekaragaman
hayati. Dampak yang mudah terlihat adalah frekuensi dan skala banjir dan musim
kering yang panjang, yang terjadi di banyak bagian dunia, termasuk Indonesia.
2. Faktor Struktural
Ada dua akar persoalan atau masalah struktural. Pertama, paradigma
pembangunan yang dianut oleh pemerintah selama era 1970-an hingga 1990-an dan
kedua, belum terbentuk tata kelola (good governance) yang baik.Kedua pangkal
persoalan tersebut menimbulkan masalah struktural di bawah ini:
a. Kebijakan Eksploitatif , Sentralistik, Sektoral dan Tidak Partisipatif
Paradigma pertumbuhan ekonomi mendorong pemerintah untuk melakukan
sentralisasi pelaksanaan pembangunan dan penguasaan sumber daya untuk
pembangunan, termasuk sumber daya alam (Barber , 1996).
b. Sistem Kelembagaan yang Lemah
Indonesia belum mempunyai sistem yang kuat dan efektif untuk pengelolaan
keanekaragaman hayati. Akibatnya, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
pengelolaan lestari keanekaragaman hayati belum terpadu. Pengelolaan
keanekaragaman hayati dilakukan oleh berbagai lembaga tanpa mempunyai wewenang
hukum yang jelas.Koordinasi dan integrasi program di antara para pengelola amat
lemah, salah satunya karena tidak ada arahan nasional yang kuat dan diakui yang
mendasari perencanaan setiap sektor . Akibatnya keputusan yang dibuat sering
parsial, seperti yang telah diuraikan di atas, dan bahkan keputusan satu sektor
bisa bertentangan dengan sektor lainnya (Wetlands Indonesia Programme, 2003).
Kelemahan di segi kelembagaan juga mempengaruhi koordinasi pelaksanaan
kewajiban terhadap berbagai konvensi internasional, misalnya KKH, Konvensi
Ramsar dan CITES. Koordinasi dan integrasi program di antara para pengelola
amat lemah, salah satunya karena tidak ada arahan nasional yang kuat dan diakui
yang mendasari perencanaan setiap sektor. Akibatnya keputusan yang dibuat
sering parsial, seperti yang telah diuraikan di atas, dan bahkan keputusan satu
sektor bisa bertentangan dengan sektor lainnya (Wetlands Indonesia Programme,
2003).
c. Sistem dan penegakan hukum yang lemah
Pengelolaan keanekaragaman hayati secara lestari sulit terjadi karena
sistem dan instrumen hukum yang ada masih lemah. Lembaga penegakan hukum sering
tidak memahami substansi hukum yang terkaitan dengan keanekaragaman hayati.
Sistem judisial juga belum profesional dan otonom sehingga menyulitkan
penegakan hukum. Semuanya ini diperparah oleh keterbatasan dana, sumber daya
manusia serta infrastruktur yang memadai untuk penegakan hukum (KLH, 2002).
Karena perumusan kebijakan sering tidak melibatkan partisipasi publik,
kalangan masyarakat tidak mengetahui adanya kebijakan tersebut, sehingga tidak
dapat membantu penegakannya. Lebih jauh, kadang-kadang aparat di daerah tidak
mengetahui atau tidak peduli dengan kebijakan yang telah dibuat di pusat. Dan
yang terakhir , banyak kebijakan berbeda dari hukum adat yang berlaku di
masyarakat sehingga kadang-kadang sulit diterima oleh masyarakat.
BAB
IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan dan Saran
Proses pembentukan minyak bumi yaitu
berasal dari reaksi kalsium karbida, CaC2 (dari reaksi antara batuan
karbonat dan logam alkali) dan air yang menghasilkan asetilena yang dapat
berubah menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan tinggi.
Produk hasil pengolahan minyak bumi antara lain :
Bahan bakar, napta, gasoline, kerosin, minyak solar, minyak pelumas dan residu.
Minyak bumi selain bahan bakar juga sebagai bahan industri kimia yang penting
dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari yang disebut petrokimia.
Dampak yang ditimbulkan dari pembakaran bahan bakar
yang tidak sempurna Pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, akan
menghasilkan senyawa-senyawa kimia yang dalam bentuk gas dapat mencemari udara
dan kadang-kadang mengasilkan partikel-pertikel yang menimbulkan asap cukup
tebal, sehingga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara.
Pencemaran lain adalah gas karbon monoksida, Co, gas
ini berbahaya pada tubuh manusia karena lebih mudah terikat pada hemoglobin
darah, sehingga kemampuan darah mengikat oksigen menjadi menurun.
Oleh karena minyak bumi
itu proses pembentukannya lama, maka kita harus berhemat dalam pemanfaatannya,
agar minyak bumi itu tidak cepat habis. Dan penggunaan bensin / bahan bakar
haruslah yang tidak berdampak negatif terhadap lingkungan alam sekitarnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Internet: