Makalah tentang renang kumplit loh
Makalah Tentang Renang
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas
kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi
kesempatan untuk menyelesaikan Makalah Tentang Renang ini. Tidak lupa saya ucapkan
kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam
menyelesaikan akalah Tentang Renang ini.
Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis angat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga Dengan selesainya
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia mengenai berenang baru mulai
terkenal setelah kemerdekaan, sedangkan sebelumnya hanya dikenal oleh bangsa
kulit putih saja. Berenang merupakan cabang olahraga yang penting untuk
dipelajari dan dikuasai, sebab manusia hidup didunia ini, sehari-harinya tidak
lepas dari pada air. Air adalah salah satu unsur yang penting didalam kehidupan
kita, sebab bila tidak ada air tentu semua mahluk tidak dapat hidup. Selain itu
berenang merupakan olahraga yang paling dianjurkan bagi mereka yang kelebihan
berat badan (obesitas), ibu hamil dan penderita gangguan persendian tulang atau
arthritis.
Berenang dapat memberikan
banyak manfaat yang dapat dirasakan apabila kita melakukannya secara benar dan
rutin.
Namun kenyataannya, banyak yang enggan
mempelajari cabang olahraga tersebut, karna di anggap berbahaya. Padahal
berenang terbilang minim resiko, olahraga renang membuat tubuh sehat
karena hampir semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang.
Untuk menghindari terjadinya bahaya yang
di khawatirkan, dianjurkan melakukan gerakan pemanasan sebelum memulai olahraga
ini, agar tidak kram otot sekaligus juga berfungsi untuk meningkatkan suhu
tubuh dan detak jantung secara bertahap dan juga lakukan pendinginan setelah
selesai berenang agar suhu tubuh dan detak jantung tidak menurun secara drastis
dengan cara berenang perlahan-lahan selama 5 menit.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimanakah sejarah dari cabang olahraga renang?
1.2.2 Bagaimana tehnik berolahraga renang?
1.2.3 Bagaimana proses belajar mengajar dalam cabang olahraga renang?
1.2.4 Bagaimana proses latihan dari cabang olahraga renang?
1.2.5 Peraturan apa saja yang ada dalam cabang olahraga renang?
1.2.6 Peralatan apa saja yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan
cabang olahraga renang?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui sejarah dari cabang olahraga renang.
1.3.2 Untuk mengetahui tehnik berolahraga renang.
1.3.3 Untuk mengetahui proses belajar mengajar dalam cabang olahraga
renang.
1.3.4 Untuk mengetahui proses latihan dari cabang olahraga renang.
1.3.5 Untuk mengetahui peraturan- peraturan yang ada dalam cabang
olahraga renang.
1.3.6 Untuk mengetahui peralatan-peralatan yang diperlukan untuk
mendukung pelaksanaan cabang olahraga renang.
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Pembaca dapat mengetahui sejarah dari cabang olahraga renang.
1.4.2 Pembaca dapat mengetahui tehnik berolahraga renang.
1.4.3 Pembaca dapat mengetahui proses belajar mengajar dalam cabang
olahraga renang.
1.4.4 Pembaca dapat mengetahui proses latihan dari cabang olahraga
renang.
1.4.5 Pembaca dapat mengetahui peraturan- peraturan yang ada dalam
cabang olahraga renang.
1.4.6 Pembaca dapat mengetahui peralatan-peralatan yang diperlukan untuk
mendukung pelaksanaan cabang olahraga renang.
1.5 Metode Penulisan
1.5.1 Kajian Pustaka
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Renang
Renang telah dikenal sejak masa
prasejarah, dengan ditemukannya Lukisan dari Zaman Batu didalam “gua perenang” yang berdekatandengan Wadi Sora di Gilf Kebir, Mesir barat daya. Gambar-gambar ini nampak menunjukkan gaya dada atau gaya anjing mengayuh,
meskipun bisa jadi ini mungkin menunjukkan gerakan yang berkaitan dengan
prosesi ritual yang artinya tidak ada kaitannya dengan renang. Gua ini juga
digambarkan pada film English Patient.
Stempel lilin Mesir yang bertanggal antara
4000 dan 9000 tahun sebelum masehi menunjukkan empat perenang yang diyakini
berenang dengan variasi dari gaya bebas. Referensi lain mengenai renang juga
ditemukan pada gambar timbul Babylonia dalam lukisan dinding Assyria yang
menunjukkan variasi dari gaya dada. Lukisan yang paling terkenal telah
ditemukan di padang pasir Kebir dan diperkirakan berasal dari sekitar 4000
tahun sebelum masehi.
Gambar timbul Nagoda juga menunjukkan
perenang yang berasal dari 3000 tahun sebelum masehi. Istana Indian Mohenjo
Daro dari 2800 tahun sebelum masehi memiliki kolam renang berukuran 30 m x 60
m. Istana Minoan Minos of Knossos di Kreta juga dilengkapi dengan bak mandi.
Makam kuno Mesir dari 2000 tahun sebelum masehi menunjukkan variasi dari gaya
bebas.
Penggambaran perenang juga ditemukan pada
Hittites, Minoans, dan masyarakat Timur Tengah lainnya, orang Inca dalam Rumah
Tepantitla di Teotihuacan, dan dalam mosaik di Pompeii. Referensi tulisan yang
berasal dari 2000 tahun sebelum masehi, termasuk Gilgamesh, the Iliad, the
Odyssey, Injil (Ezekiel 47:5, Perjanjian 27:42, Isaiah 25:11), Beowulf, dan
hikayat lainnya, meskipun gayanya tidak pernah dijelaskan. Ada juga beberapa
yang menyinggung para perenang dalam naskah kuno Vatikan, Borgian dan Bourbon.
Orang-orang Yunani tidak mengikut sertakan
renang pada Pertandingan Olympiade kuno, namun mempraktekan olah raga tersebut.
Sering kali membangun kolam renang sebagai bagian dari bak mandi mereka. Satu
pernyataan yang biasanya menyinggung di Yunani adalah dengan mengatakan tentang
seseorang bahwa dia tidak tahu bagaimana caranya berlari ataupun berenang.
Orang-orang Etruscan di Tarquinia (Italia) menunjukkan gambar para perenang
dalam 600 tahun sebelum masehi, dan makam kuno di Yunani menunjukkan gambar
perenang-perenang 500 tahun sebelum masehi.
Orang Yunani Sisilia telah dijadikan
tawanan pada sebuah kapal Persia king Xerxes I pada 480 tahun sebelum masehi.
Setelah mengetahui serangan yang akan datang untuk angkatan laut Yunani, ia
mencuri pisau dan lompat keluar kapal. Sepanjang malam dan dengan menggunakan
alat bantu pernapasan (snorkel) yang terbuat dari buluh, ia berenang kembali
kearah kapal dan memotong talinya.
Juga dinyatakan bahwa ketrampilan berenang
telah menyelamatkan bangsa Yunani pada perang Salamis, ketika bangsa Persia
semuanya tenggelam ketika kapal mereka dihancurkan. Julius Caesar juga dikenal
sebagai sebagai perenang yang baik. Sejumlah relif dari 850 tahun sebelum
masehi di Galeri Nimrud dari Musium Inggris menunjukkan para perenang, yang
sebagian besar dalam konteks militer, sering menggunakan alat bantu renang.
Di Jepang, renang merupakan salah satu
keahlian terhormat Samurai, dan catatan sejarah menjelaskan kompetisi renang
pada tahun 36 sebelum masehi diadakan oleh kaisar Suigui (ejaannya tidak
jelas), yang pertama kali dikenal sebagai perlombaan renang. Cerita rakyat
Jerman menjelaskan tentang renang, yang dengan sukses digunakan dalam perang melawan
bangsa Roma. Kompetisi renang juga dikenal sejak saat itu.
Abad Pertengahan hingga tahun 1800
Renang awalnya merupakan salah satu dari
tujuh ketangkasan yang dimiliki oleh para kesatria dalam Abad Pertengahan,
termasuk berenang dengan memakai baju zirah. Akan tetapi, sejak renang
dilakukan dalam keadaan tanpa pakaian, ia menjadi kurang populer karena
masyarakat menjadi semakin konservatif, dan ia telah ditentang oleh gereja pada
akhir abad pertengahan. Sebagai contoh, pada abad ke 16, pengadilan Jerman
mencatatkan dalam Vechta larangan tempat renang umum tanpa busana bagi
anak-anak.
Leonardo da Vinci membuat sketsa awal
tentang pelampung. Pada tahun 1538 Nicolas Wynman, Profesor bahasa
berkebangsaan Jerman, menulis pertama kali buku renang Colymbetes. Tujuannya
bukan untuk olah raga, tapi lebih untuk mengurangi bahaya tenggelam. Meskipun
demikian, buku tersebut berisi pendekatan yang sangat bagus dan metodis untuk
belajar belajar gaya dada, termasuk alat bantu renang seperti kantung berisi
tekanan udara, ikatan buluh, atau sabuk pelampung. Sekitar waktu yang hampir
bersamaan, E. Digby dari Inggris juga menulis buku tentang renang, menyatakan
bahwa manusia dapat berenang lebih baik dari ikan.
Pada tahun 1603 organisasi renang pertama
dibentuk di Jepang. Kaisar Go-Yozei dari Jepang menyatakan bahwa murid sekolah
harus dapat berenang. Pada tahun 1696, penulis Perancis Thevenot menulis Seni
Berenang, menjelaskan bahwa gaya dada sangat mirip dengan gaya dada modern.
Buku ini telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dan menjadi referensi
standar renang selama bertahun-tahun hingga masa yang akan datang.
Pada tahun 1708, kelompok penyelamat
pertama yang dikenal Asosiasi Chinkiang untuk Menyelamatkan Hidup dibentuk di
Cina. Pada tahun 1796 klub renang (yang masih ada) telah ditemukan di Upsala,
Swedia. Benjamin Franklin diakui sebagai pencipta sirip karet renang pada usia
sepuluh, tahun 1716. Pada tahun 1739 Guts Muts (juga dieja dengan Guts Muth)
dari Schnepfenthal, Jerman, menulis Gymnastik die Jugend (Olah raga untuk kaum
muda), termasuk didalamnya bagi khusus tentang renang.
Pada tahun 1974 Kanonikus Oronzio de
Bernardi of Italy menulis dua volume buku tentang renang, termasuk latihan
mengambang sebagai prasyarat untuk belajar renang. Pada tahun 1798 Guts Muts
menulis buku lain Kleines Lehrbuch der Schwimmkunst zum Selbstunterricht (Buku
pelajaran kecil tentang seni renang untuk belajar sendiri), merekomendasikan
penggunaan alat pancing untuk membantu dalam belajar berenang.
Bukunya menjelaskan tiga langkah
pendekatan untuk belajar berenang yang masih dipergunakan hingga saat ini.
Pertama, buatlah murid terbiasa dengan air, kedua, latih gerakan renang di luar
air, ketiga, latih gerakan renang di dalam air. Dia yakin bahwa renang adalah
bagian penting dari setiap pendidikan.
Kelompok penyelamat lainnya didirikan
tahun 1767 di Amsterdam oleh orang Belanda, 1772 di Kopenhagen, dan tahun 1774
oleh Inggris Raya. Pada tahun 1768 kelompok kemanusiaan dibentuk di Amerika
Serikat.The Haloren, kelompok pembuat garam di Halle, Jerman, sangat mahir
berenang melalui pemberian contoh yang baik pada yang lainnya dengan cara mengajar
anak-anak mereka berenang pada usia yang masih sangat muda.
Era Olimpiade modern setelah tahun 1896
Pertandingan Olimpiade dilangsungkan pada
tahun 1896 di Athena. Kompetisi khusus kaum pria (lihat juga renang pada
olimpiade musim panas 1896). Enam pertandingan telah direncanakan, namun hanya
empat yang betul-betul diselenggarakan: 100 m, 500 m, dan 1200 m gaya bebas dan
100 m untuk pelaut. Medali emas pertama dimenangkan oleh Alfred Hajos dari
Hungaria dengan catatan waktu 1:22.20 untuk 100 m gaya bebas.
Hajos juga memenangkan pertandingan 1200
m, dan tidak mampu memenangkannya pada 500 m, dimana dimenangkan oleh Paul
Neumann dari Australia. Kompetisi renang lainnya dari 100 m untuk para pelaut
termasuk tiga pelaut Yunani di Teluk Zea dekat Piraeus, dimulai dengan perahu
dayung. Pemenangnya adalah Ioannis Malokinis dengan catatan waktu dua menit dan
20 detik. Perlombaan 1500 m juga diadakan.
Pada tahun 1897 Kapten Henry Sheffield
membuat kaleng penyelamat atau silinder penyelamat, yang sekarang dikenal
sebagai alat bantu penyelamat di Baywatch. Bagian ujungnya membuatnya meluncur
lebih cepat dipermukaan air, meskipun itu dapat menyebabkan cidera.
Pertandingan Olimpiade kedua dilaksanakan di Paris tahun 1900 menampilkan 200
m, 1000 m, dan 4000 m gaya bebas, 200 m gaya punggung, dan 200 m perlombaan
beregu (lihat juga Renang pada Olimpiade musim panas tahun 1900).
Ada dua tambahan pertandingan renang yang
tidak biasa (meskipun cukup umum pada waktu itu), hambatan pelaksanaan renang
di sungai Seine (berenang bersama arus), dan perlombaan renang didalam air.
4000 m gaya apa saja dimenangkan oleh John Arthur Jarvis dengan catatan waktu
dibawah satu jam, perlombangan renang Olimpiade terpanjang yang pernah
diadakan. Gaya punggung juga diperkenalkan pada pertandingan Olimpiade di
Paris, demikian juga halnya dengan polo air. Klub Renang Osborne dari
Manchester mengalahkan team klub dari Belgia, Perancis dan Jerman dengan sangat
mudah.
Gaya Trudgen dikembangkan oleh guru renang
dan perenang Australia keturunan Inggris bernama Richard (Fred, Frederick)
Cabill. Seperti Trudgen, dia memperhatikan penduduk asli dari kepulauan
Solomon, menggunakan gaya bebas. Namun berbeda dengan Trudgen, dia melihat
tendangan mengibas, dan mempelajarinya dengan seksama. Dia menggunakan sentakan
mengibas yang baru ini dari pada gaya dada atau tendangan menggunting dari
Trudgen.
Dia menggunakan gerakan ini pada tahun
1902 di Kejuaraan Internasional di Inggris untuk menciptakan rekor dunia yang
baru dengan berenang di luar gaya yang dilakukan oleh semua perenang Trudgen
pada 100 yard dengan catatan waktu 0:58.4 (beberapa sumber mengatakan bahwa itu
adalah anaknya dalam catatan waktu 0:58.8). dia mengajarkan gaya ini kepada
keenam anaknya, masing-masing nantinya menjadi perenang kejuaraan.
Teknik menjadi dikenal sebagai gaya bebas
Australia hingga tahun 1950, ketika ia diperpendek menjadi gaya bebas saja,
secara teknik dikenal sebagai front crawl. Olimpiade tahun 1904 di St. Louis
meliputi perlombaan 50 yard, 100 yard, 220 yard, 440 yard, 880 yard dan satu
mil gaya bebas, 100 yard gaya punggung dan 440 yard gaya dada, dan 4×50 yard
gaya bebas beranting (lihat juga renang olimpiade musim panas tahun 1904.
Perlombaan ini membedakan antara gaya dada dengan gaya bebas, sehingga sekarang
ada dua gaya yang ditetapkan (gaya dada dan gaya punggung) dan gaya bebas,
dimana sebagian besar orang berenang dengan gaya Trudgen.
Pada tahun 1907 perenang Annette Kellerman
dari Australia mengunjungi Amerika Serikat sebagai penari balet dalam air.
Kemudian dia ditangkap karena mempertontonkan hal yang tidak sopan, dimana baju
renangnya menampakkan lengan, kaki dan leher. Kellerman merubah baju renangnya
menjadi berlengan panjang, celana yang lebih panjang, serta kerah, namun tetap
mempertahankan pakaian ketatnya yang menampakkan bentuk tubuh di bawahnya. Dia
kemudian membintangi beberapa film, salah satunya tentang kehidupan pribadinya.
Pada tahun 1908, asosiasi renang dunia Federasi Renang Amatir Internasional
(FINA/Federation Internationale de Natation de Amateur) dibentuk.
2.2 Teknik Renang
Dalam olahraga renang, ada beberapa teknik
diantaranya renang gaya dada, renang gaya bebas, renang gaya katak, dan renang
gaya kupu-kupu. Berikut ini akan di bahas satu persatu.
A. Renang Gaya Bebas
1.
Teknik
Dasar Berenang Gaya Bebas
Pada bagian ini akan dibahas mengenai latihan gerak
kaki, gerakan tangan, dan gerakan pernapasan pada renang gaya bebas. Beberapa
gerak latihan tersebut adalah sebagai berikut.
a. Gerakan Kaki
- Gerakan kaki di tempat
Kedua tangan memegang ril di sisi kolam. Angkat kedua
kaki ke atas permukaan air, pandangan ke depan. Gerakan kaki ke atas dank e
bawah mulai dari pangkal paha. Bantu dengan lecutan dari pergelangan kaki saat
kaki digerakkan ke bawah.
- Gerakan kaki sambil bergerak
maju
Kedua tangan memegangkal papan luncur. Meluncurlah
terlebih dahulu dari sisi kolam, pandangan ke depan. Saat tubuh sudah berada
jauh dari sisi kolam, mulailah menggerakkan kaki ke atas dank e bawah mulai
dari pangkal paha. Bantu dengan lecutan dari pergelangan kaki saat kaki
digerakkan ke bawah.
b. Gerakan Lengan
Setelah melakukan gerakan kaki sambil bergerak maju,
lakukanlah latihan gerakan lengan di dalam dan di atas permukaan air berikut
ini.
- Gerakan lengan di dalam air
Seluruh bagian lengan berada di dalam air. Lakukan
gerakan menarik dan mendorong air ke depan dan ke belakang menggunakan kedua
telapak tangan dengan kedua jari tangan di rapatkan. Akhiri gerakan dengan
lecutan lecutan dari pergelangan tangan.
- Gerakan lengan di atas
permukaan air
Seluruh bagian lengan di atas permukaan air. Lakukan
gerakan mendorong air dengan salah satu tangan berada di dalam air, kedua
jari-jari tangan dirapatkan. Ingatlah bahwa posisi ibu jari tangan saat masuk
ke dalam air harus agak menghadap ke bawah. Doronglah air ke bawah dan belakang
melewati bahu dan panggul. Saat menarik napas (recovery), sikut diangkat hingga berada
di atas permukaan air. Bawa tangan ke depan di atas bahu, kemudian mulailah
kembali dengan gerakan (stroke)berikutnya.
c. Gerakan Pernapasan
Teknik dasar lainnya adalah gerakan pernapasan.
Berikut ini adalah uaraian gerakan pernapasan di tempat dan gerakan pernapasan
sambil bergerak maju pada renang gaya bebas.
- Gerakan pernapasan di tempat.
Kedua kaki di kaitkan pada ril di sisi kolam. Lakukan
pernapasan dengan mengikuti gerakan lengan. Saat lengan bergerak keluar dari
air, tubuh akan miring dan kepala akan berpaling ke salah satu sisi. Saat
itulah yang paling tepat melakukan pernapasan. Usahakan pernapasan dilakukan
saat kepala masih rendah di dalam air di ikuti dengan membuka mulut.
- Gerakan pernapasan sambil
bergerak maju
Gunakan papan pelampung dijepit dengan kedua paha.
Mulailah latihan dengan gerakan meluncur terlebih dahulu. Pada saat tubuh
berada jauh dari sisi kolam, mulailah berenang tanpa di ikuti dengan gerakan
kaki. Lakukan pernapasan mengikuti gerakan lengan sebagaimana telah di pelajari
sebelumnya
B. Renang Gaya Dada
1. Koordinasi Gerak Kaki
Gerakan kaki dalam gaya dada adalah
sebagai berikut.
a.
Saat
tubuh hampir sejajar dengan permukan air, kadua tungkai di buka cukup lebar
b. Tariklah kedua tungkai kaki
bagian bawah ke atas secara maksimal
c. Akhir dari tarikan itu, arahkan
telapak kaki dengan memutar pergelangan mata kaki sehingga telapak kaki
mengarah pada sikap untuk mendorong
d. Doronglah air dengan kedua kaki
secara serentak sehingga kaki tersebut membentuk setengah lingkaran dengan di
akhiri oleh suatu lecutan tungkai kaki bagian bawah . kedua kaki berada dalam
satu garis yang lurus di belakang tubuh
e. Gerakan kaki yang baik
merupakan usaha mendorong bagian tubuh untuk maju
2. Koordinasi Gerakan ke Lengan
Ada dua tahap gerakan lengan pada renang gaya dada.
Kedua tahap tersebut adalah sebagai berikut.
1. Tahap Pertama
a. Kedua lengan lurus ke depan,
kemudian membuka ke samping, dengn kedua lengan lebih lebar dari bahu.
b. Akhir dari sikap membuka,
mengambil sikap untuk melakukan tarikan (Pull) dengan siku tinggi dan tetap di
bawah permukaan air.
2. Tahap Kedua
Saat kedua lengan saling bertemu, lanjutkan dengan
mengapit kedua siku pada satu bidang datar.
3. Urutan gerakan lengan dan kaki
a. Posisi badan dengan sikap
meluncur di mana lengan kaki dalam permukaan air
b. Lengan mulai melakukan ayunan
dengan telapak tangan menghadap ke samping belakang, kaki masih dalam keadaan
lurus.
c. Ayunan dilakukan dengan kedua
lengan kea rah samping, telapak tangan menghadap samping belakang, kaki masih
belum mengadakan recovery
d. Ayunan lengan mendekati
kecepatan maksimal, kaki dalam keadaan lurus
e. Ayunan lengan dilakukan dari
arah samping belakang, kecepatan ayunan pada tahap maksimal, dan kepala mulai
keluar dari permukaan air, pengeluaran napas mulai dikeluarkan.
f. Ayunan lengan pada tahap akhir, kedua tangan mulai mendekati tubuh, telapak tangan
mengarah ke dalam dan kaki masih dalam keadaan lurus, kepala hampir keluar dari
permukaan air sehingga pengeluaran napas menjadi maksimal
g. Ayunan lengan hampir selesai,
tapi mulai mengadakan recoverydan mulut telah keluar dari permukaan air untuk mengambil napas.
h. Ayunan lengan telah selesai
dengan merapatkan lengan atas pada tubuh dan lengan bawah di bawah dagu. Kaki
dalam pertengahan recovery
i. Lengan mulai mengadakan recovery dengan meluruskan kedua tangan
ke depan kaki mencapai saat akhir pada wakturecovery, dimana lutut
berada di tengah-tenga antara tumit dan pantat, kepala mulai turun dengan
pandangan mata kea rah bawah
j. Recovery lengan secara perlahan telah mencapai setengah kaki akhir recovery dimana telapak kaki dari keadaan
lurus berubah enjadi tertekuk guna mempersiapkan untuk tendangan kaki
k. Lengan hampir selesai melakukan recovery, kaki telah mulai melakukan
pukulan melecut kea rah samping, kepala, menghadap ke bawah.
l. Recovery lengan telah selesai,
dengan telapak tangan menghadap keluar dan ibu jari terletak ke bawah, kaki
dalam tendangan melecut, dimana kecepatan gerakan mulai maksimal telapak kaki
dari tertekuk menjadi lurus, dan ini merupakan pendorong kaki yang utama.
C. Renang Gaya Katak
Gaya
katak adalah gaya renang yang menggunakan mekanisme katak sebagai acuan atau
contohnya, artinya gaya katak meniru gerakan katak yang berenang.
1. Teknik posisi badan
a. Posisi badan dalam renang gaya
katak harus sejajar dan sedater mungkin.
b. Sikap kepala normal dan
pandangan agak lurus ke depan.
2. Bentuk-bentuk latihan posisi
badan
a. Latihan terapung telungkup
b. Latihan meluncur dengan/tanpa
pelampung
3. Latihan gerakan kaki
a. Kedua lantai bertumpu pada
lantai kolam tegak lurus dengan tubuh dan jari-jari tangan menunjuk ke depan.
Kedua tangan berpegangan pada tepi kolam.
b. Tubuh dan kedua kaki lurus ke
belakang rata dengan permukaan air (rata-rata air).
c. Kepala atau muka menghadap ke
depan.
Gerakannya :
Gerakan kaki digerakkan ke samping secara bersamaan
serta teru menerus, sehingga air terdorong ke belakang.
4. Latihan gerakan lengan
a. Berdiri kangkang, badan
dibungkukkan ke depan hingga rata dengan permukaan air, kedua lengan menjulur
ke depan.
b. Kepala atau muka menghadap ke
depan di atas permukaan air.
Gerakannya :
Kedua lengan dengan jari-jari rapat digerakkan ke
samping secara bersamaan dan secara terus-menerus, sehingga air terdorong ke
belakang.
5. Latihan pernafasan
a. Berdiri kangkang di kolam
dangkal dengan membungkuk tubuh dengan rata air.
b. Muka menghadap ke arah depan
diantara kedua lengan yang diluruskan ke depan.
Gerakannya :
Pernafasan
dilakukan dengan menghadapkan muka kea rah depan, sehingga mulut berada di atas
permukaan air untuk mengambil udara. Latihan pernafasan dilakukan dengan
gerakan lengan. Pengambilan udara dilakukan dengan mulut untuk menghindari
masuknya air ke hidung dan untuk mempersingkat waktu pengambilan udara.
D. Renang Gaya Punggung
Ketika belajar renang gaya punggung,
kekuatan waktu terlentang di atas air lebih besar dibandingkan dengan ketika
sedang telungkup. Hal ini bias terjadi karena lebar dan luas punggung lebih
besar daripada dada. Karena itu bias dikatakan, sebenarnya teknik renang gaya
punggung lebih mudah dipraktekkan daripada gaya yang lain. Namun entah kenapa,
banyak orang, bahkan atlet renang sekalipun, yang mengatakan bila renang gaya
punggung lebih sulit dilakukan. Mungkin hal ini disebabkan karena kebanyakan
orang menggunakan gaya bebas atau kupu-kupu maupun gaya katak ketika pertama
kali berlatih renang. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam teknik renang
gaya punggung urutannya adalah sebagai berikut :
1. Gerakan Kaki
Pertama kali yang harus dilakukan adalah menggerakkan
kaki kanan dan kaki kiri dengan bergantian, yang caranya sama persisi dengan
jalan kaki orang di darat. Jadi seperti renang gaya bebas, namun posisinya
terbalik. Usahakan ketika melakukan gerakan ini bias lebih cepat agar arah yang
kita tuju tidak bias melenceng atau berbelok.
2. Gerakan Tangan
Teknik renang gaya punggung yang harus diperhatikan
selanjutnya adalah tangan. Ketika pertama kali melakukan, luruskan salah
satu tangan kearah atas sejajar dengan kepala. Kemudian kayuh ke arah belakang
sampai ke pinggang. Setelah itu diangkat dari dalam air dan balik ke posisi
semula. Lakukan hal tersebut pada tangan lainnya terus menerus dan bergantian.
3. Gerakan bersama antara kaki,
tangan dan system pernafasan
Bila kita sudah bias melakukan gerakan secara kontinyu
dan konsisten, maka kita tidak mungkin akan mendapat kesulitan dengan system
pernafasan kita. Apalagi posisi wajah sekaligus hidung terletak di bagian atas
permukaan air. Hanya yang perlu di waspadai adalah, kita harus mampu
mengira-ngira jarak ujung kolam renang yang satu dengan ujung yang lain. Karena
mata kita tidak mampu memandang (gaya punggung membuat mata harus menatap ke
atas atau langit). Cara ini bias diakali dengan menghapalkan hitungan gerakan
tangan. Tujuannya agar nanti kepala kita tidak membentur dinding kolam renang.
Hal lain yang perlu diperhatikan :
Selain tiga teknik renang gaya punggung di atas, masih
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Yaitu usahakan kaki selalu masuk agak
ke dalam air, jadi tidak di atas air. Ini akan membuat gerakan renang kita
menjadi lebih cepat. Selain itu kepala juga mampu tetap di atas. Telapak pada
kaki juga harus selalu lurus dan sebaris dengan tulang pada kaki. Dan juga
harus selalu dekat dengan dada karena hal ini juga merupakan factor pemicu
terhadap kecepatan dalam berenang. Dan yang terakhir adalah, bila tangan akan
masuk, maka bagian pertama yang masuk adalah telapaknya dulu. Tujuannya adalah
agar tahanan air jadi lebih kecil.
E. Renang Gaya Kupu-kupu
Renang
gaya kupu-kupu merupakan gaya renang yang paling sukar dan membutuhkan waktu untuk dipelajari.
1. Gerakan Kaki
a. Posisi awal, kaki dan paha
dengan posisi lurus. Dengkul tidak boleh ditekuk. Dan juga kedua telapak kaki
dalam posisi agak berdekatan (agak rapat) satu sama lainnya.
b. Kemudian gerakkan kedua kaki
secara bersamaan sedikit ke atas permukaan air.
c. Kemudian jatuhkan kedua kaki
secara bersamaan ke bawah, sehingga memunculkan dorongan ke depan. Dan pinggul
akan terdorong dan naik ke depan. Ulangi langkah b-c di atas. Perhatikan
: Selama melakukan gerakan ini, kaki dan paha
harus selalu dengan posisi lurus. Dengkul tidak boleh ditekuk. Kedua telapak
kaki dalam posisi agak berdekatan (agak rapat) satu sama lainnya. Juga
pinggul/pantat agak bergerak ke atas, sehingga akan memberikan gaya dorong ke
depan yang lebih besar. Jadi kekuatan sebenarnya adalah di gerakan pinggul,
bukan di kaki.
2. Gerakan Tangan
a. Posisi awal, kedua tangan lurus
di atas kepala (kedua telapak tangan berdekatan, tapi tidak perlu menempel satu
dengan yang lainnya).
b. Kemudian tarik kedua tangan ke
bawah secara bersamaan. Terus tarik sampai ke belakang.
c. Kemudian angkat kedua tangan
secara bersamaan keluar dari permukaan air dan ayunkan kembali ke depan. Ulangi
langkah a-c di atas. Perhatikan : Ketika menjatuhkan tangan ke air, maka
seolah-olah ibu jari menyentuh permukaan air lebih dulu (telapak tangan agak
menghadap keluar.
3. Gerakan kombinasi tangan, kaki,
dan mengambil nafas
Gerakkan kaki seperti pada point 1 di
atas. Kemudian gerakkan kedua tangan ke bawah secara bersamaan. Pada waktu
gerakan tangan ke bawah inilah saat kita sedikit menaikkan kepala ke atas untuk
mengambil napas. Gerakan kaki dan tangan dilakukan bergantian.
2.3 Proses Belajar Renang
1. Pengenalan Air
Sebagian besar anak-anak, bahkan orang dewasa yang
belum pernah masuk ke dalam kolam renang biasanya akan menjadi takut atau cemas
ketika akan masuk ke dalam kolam, lebih-lebih bila pernah mengalami trauma
dengan air. Untuk itu sebaiknya, mereka msuk ke dalam kolam yang dangkal
terlebih dahulu. Setelah terbiasa dan keberaniannya mulai mumcul, bias mulai
diajak ke kolam renang yang sedikit agak lebih dalam. Sebaiknya orang yang baru
belajar masih tetap bias menginjakkan kakinya ke lantai kolam renang tanpa tenggelam.
2. Ajarkan cara membuang nafas di
air.
Cara mengajarkan membuang nafas di air,
adalah :
- Pertama, hirup nafas
dalam-dalam.
- Kemudian masukkan kepala ke
dalam air.
- Tiupkan nafas melalui hidung
ketika kepala masih dalam air.
- Setelah itu naikkan kepala ke
atas sambil membuka mulut untuk mengambil nafas.
- Lakukan langkah di atas
berulang-ulang sampai terbiasa dan tidak takut memasukkan kepala ke dalam air.
3. Melompat dari pinggir kolam ke
dalam kolam renang
Melompat dari pinggir kolam renang dimaksudkan untuk
mengurangi rasa takut dengan air. Dan bias lebih enjoy dan menikmati bermain-main
dengan air.
4. Belajar mengapungkan badan di
atas permukaan air.
Bila sudah tidak takut dengan air (berani memasukkan
kepala ke dalam air cukup lama) maka selanjutnya adalah mengapungkan badan di
atas permukaan air. Dengan posisi, wajah dan pandangan mata menghadap ke lantai
kolam renang sambil menahan nafas (dilakukan dengan santai).
5. Belajar meluncur di permukaan
air.
Setelah bisa mengapungkan badan di atas permukaan air, tahap selanjutnya adalah
meluncur. Meluncur dilakukan dengan cara pada posisi tubuh mengapung di atas
permukaan air, kemudian gerakkan kaki naik turun seperti orang yang sedang
berjalan (tapi antara paha dan kaki tetap lurus. Dengkul tidak boleh ditekuk).
Untuk belajar mengapung ini, awalnya bisa dibantu oleh teman untuk
memegangi tangannya, ketika mengapungkan badan dengan santa di atas permukaan
air dan sewaktu akan berdiri kembali. Untuk belajar mengapung dan
menluncur ini, yang paling utama adalah
menghilangkan rasa takut terhadap air. Kemudian praktekkan langkah-langkah di
atas. Lakukan dengan santai saja, pasti berhasil.
2.3.1 Teknik Lanjutan Renang
a. Start Gaya Bebas
Perenang menghabiskan banyak waktu berlatih gaya
renang sehingga teknik menjadi otomatis. Start tidak berbeda dan harus
dipraktekkan dengan sesuai. Setiap kali perenang melangkah di blok, mereka
segera harus menempatkan kaki mereka bersiap untuk start, dan menjadikannya
kebiasaan, mereka tidak merasa terburu-buru mengambil posisi start. Ketika
perenang mengasumsikan posisi siap, pendengaran dan refleks mereka harus fokus
pada sinyal start. Dalam waktu sesingkat itu, tidak ada yang lain kecuali
sinyal itu. Melakukan rutinitas ini akan membuat setiap start terasa sama dan
akan meminimalkan kemungkinan false start dan memaksimalkan respon refleks
untuk start yang cepat. Sederhana, tetapi efektif.
Start yang baik adalah kombinasi keseimbangan dan
kekuatan. Dengan memegang bawah blok dan mendorong dengan kaki, perenang
meningkatkan ketegangan pada otot-otot yang diperlukan (tindakan
peregangan-refleks). Peningkatan ketegangan otot, sebelum sinyal, menghasilkan
peningkatan daya dorong. Sebagai sinyal terdengar dan perenang menarik bawah
blok, pusat gravitasi bergerak maju, melewati titik keseimbangan. Pada titik
ini perenang mendorong dengan kaki dan melemparkan lengan dan kepala ke depan
untuk membantu dalam mengatasi kelembaman. Perenang menempatkan kepalanya di antara
lengan dan merentangkan tubuh untuk masuk ke air dengan mulus dan mengalir
segera menjadi tendangan, kupu-kupu yang cepat dan sempit. Starter terbaik
adalah cepat lepas dari blok, mendapatkan jarak besar melewati udara,masuk
dengan mulus dan menendang dengan kuat. Teknik ini tidak sulit untuk
dikembangkan, beberapa latihan yang solid akan menghasilkan start yang jauh
lebih baik. Karena Anda melakukan setidaknya 200 sampai dengan 600 latihan per
musim, sangat penting bahwa Anda mulai tiap-tiap latihan dengan usaha start
yang maksimum. Manfaat plyometric dan penguatan akan memberikan perenang Anda
start yang lebih baik dalam lomba. Juga, dimulai dengan keseriusan, Anda
menciptakan nada positif untuk sisa latihan. Berikut adalah beberapa teknik
untuk dikerjakan selama latihan.
a. Teknik Blok Start
Mengeringkan blok dengan handuk. Menutupi atas blok dengan handuk juga memastikan
bahwa handuk tersedia jika terjadi false start atau terlalu panas.
Siap melempar. Perintahkan perenang untuk berlatih memastikan bahwa tangan mereka
bergerak cepat dan siku mereka lurus.
Lompatan Siap melempar. Perenang harus berlatih
melemparkan lengan mereka dan memperpanjang kaki mereka saat lepas landas.
Perenang yang melompat dengan baik melakukannya dengan memperluas bola kaki
sampai melalui jempol kaki. Hal ini menempatkan tekanan yang besar pada
otot-otot soleus di kaki bagian bawah. Untuk merasakan tarikan ini dalam soleus
anda sendiri, goyangkan ke depan dan ke atas dari bola kaki ke jempol kaki.
Latih perenang Anda untuk melompat melalui bola kaki dan menggunakan jempol
kaki.
Track start. Teknik ini, di mana satu kaki lebih maju di blok dari kaki yang
lain, memerlukan tolakan kuat pada lengan dan kaki belakang. Bahu perenang
lebih diperpanjang pada masuk ke air dan segera mulai menendang.
b. Berbalik Arah Dalam Renang Gaya
Bebas.
Tujuan di sini adalah untuk mencapai bebalik arah yang
halus dan cepat dengan sedikit waktu yang dihabiskan dalam kontak dengan
dinding. Ketika perenang mendekati tembok, mereka harus menggunakan T dicat
sebagai isyarat visual untuk mulai mempersiapkan untuk berbalik arah. Mereka
seharusnya tidak bernapas dari titik ini, agar pandangan perenang tidak
terlepas dari dinding. Diperlukan waktu agar setiap perenang mampu menetapkan
titik yang tepat untuk memulai tarikan kayuhan akhir. Titik tersebut harus di
tempat yang sama, sebagai titik awal urutan berbalik arah.
Kayuhan kedua hingga terakhir, diakhiri dengan satu
tangan di samping, telapak tangan menghadap bawah, dan lengan yang lain pada
ekstensi penuh. Tangan di depan menarik melalui pada stroke akhir, dan ketika
tangan lewat di bawah, tubuh berputar pada bidang vertical. Ketika tubuh mulai
memutar, lengan tetap melebar di belakang perenang dan memutar medial sampai
telapak tangan menghadap ke bawah kemudian kedua tangan membuat tarikan yang
singkat dan tajam dari siku untuk membantu rotasi tubuh.
Sepanjang rotasi tubuh, kaki diangkat ke atas
permukaan air (garis air harus berada di titik tengah antara pergelangan kaki
dan lutut) dengan kaki ditekuk dan agak terpisah untuk memungkinkan air untuk
lewat di antara mereka. Sebuah lipatan ketat akan menjaga tumit dekat permukaan
dan akan menghasilkan rotasi lebih cepat. Perenang harus mulai terbuka keluar
dan pukulan kaki ke dinding persis sebelum kontak; ini mengaktifkan ekstensor
pinggul dan paha depan dan menghasilkan waktu kontak yang pendek, menjaga
perenang dari “duduk” di dinding. Kaki harus menempel di dinding dengan sudut
kira-kira 45 derajat. Dengan tetap berada di belakang perenang, lengan
sepenuhnya diperpanjang ke posisi efisien untuk ledakan dorongan dari dinding,
yang segera disertai dengan tendangan gaya kupu-kupu yang cepat dan sempit.
Kebanyakan perenang yang kakinya keluar terlalu tinggi di atas air adalah
karena menjaga kaki terlalu lurus. Ketika tendangan bayi lumba-lumba dilakukan,
lutut harus dilenturkan segera untuk membantu kaki keluar. Ketika tumit
melewati permukaan air, kaki harus ditekuk.
c. Latihan Berbalik Arah Dalam
Renang Gaya Bebas
Ini adalah latihan pelajaran untuk dikelola berbeda
dari set berenang, dan tidak seharusnya dimasukkan dalam set renang lain. Luangkan
waktu, dalam fase awal musim ini dan secara berkala sepanjang musim, untuk
memperlambat praktik tersebut dan lakukan latihan ini sebagai entitas yang
terpisah.
Tangan di samping. Latihan ini bekerja pada pendekatan ke dinding dengan menyuruh
perenang berlatih gerakan berbalik arah. Lakukan latihan ini beberapa kali lima
atau enam meter dari dinding sehingga tidak ada kontak sebenarnya dibuat dengan
dinding; perenang akan berbalik ketika mereka mencapai dinding imajiner.
Kemudian, sebagai kelanjutannya, mereka dapat melakukan latihan cukup dekat ke
dinding sehingga mereka mampu menekan dinding dengan punggung mereka.
Perenang menjaga kepala tetap diam dan lengan seimbang
selama latihan berlangsung. Tidak boleh ada gerakan memutar dari perut langsung
ke punggung. Latihan ini membantu perenang membangun waktu melipat dagu dengan
tepat. Kebanyakan perenang gaya bebas salah memilih waktu saat melipat dagu
selama berbalik arah. Perenang harus melipat dagu ketika memulai berbalik arah
pada kecepatan tertinggi dalam siklus tarikan ketika mereka berenang. Waktu
tersebut, pada renang normal adalah ketika tangan memimpin berada di bawah
pinggul. Pada saat itu, dagu harus dilipat paksa ke dada. Melakukab hal
tersebut pada jarak yang tepat dari dinding. perenang harus menggunakan isyarat
visual dari dinding dan akhir sumbu (T) dan berlatih berbalik arah dari tempat
yang sama setiap waktu. Dengan menjaga lengan di samping dan di bawah pinggul
selama latihan, perenang akan mendapat isyarat tersendiri kapan waktu untuk
mulai melipat dagu.
Satu tangan di depan, tumit meluncur. Latihan
ini mirip dengan yang sebelumnya, tetapi menambahkan komponen lain di mana
perenang menendang ke dinding imajiner dari posisi tengkurap dengan satu tangan
di depan kepala. Sekali lagi, ketika perenang mendapat kemajuan, mereka
benar-benar dapat bergerak lebih dekat ke dinding untuk menendang satu lengan
keluar, menarik lengan ke samping, mulai berbalik arah, dan menekan dinding
dalam posisi efisien. Latihan ini bekerja pada pemulihan kaki di atas permukaan
air dengan lutut ditekuk. Perenang harus belajar menghentakkan kaki ke dinding
dengan posisi dangkal di bawah permukaan.
Latihan Tennessee#1. Perenang melatih mekanikal berbalik arah yang tepat tanpa
memutar dari dinding. Sebuah tendangan, cepat dan sempit dimulai segera setelah
kaki meninggalkan dinding.
Latihan Tennessee #2. Perenang
mendorong dari dinding lurus di bagian belakang dengan seimbang ketika mereka
memutar ke samping.
Standing flip. Perenang berlatih membalik mulai dari posisi berdiri di ujung yang
dangkal jauh dari dinding. Latihan ini akan membantu perenang fokus pada
kecepatan berbalik dan koordinasi. Ini juga menyenangkan.
Flag in and out. Dalam latihan ini, perenang mendorong dengan keras dan cepat dari
bendera ke dinding, menjalankan mekanik berbalik secara tepat, dan mendorong ke
bendera. Latihan ini menekankan pelatihan kecepatan dan dapat kompetitif dan
menyenangkan.
Sirip berbalik arah. Perenang berlatih berbalik arah dengan menggunakan sirip. Sirip
membantu menekankan lutut segera menekuk saat kaki keluar dari air.
Berbalik arah renang gaya bebas secara keseluruhan. Latihan
ini menempatkan semua elemen dari latihan berbalik arah sehingga menjadi
komplit dan efisien.
d. Finish Renang Gaya Bebas
Para perenang harus berusaha untuk finish pada
pemulihan penuh ketika lengan mencapai ekstensi penuh. Lengan diperpanjang dari
bahu sebagai perenang menyelesaikan kayuhan terakhir, menyelesaikan di sisi
dengan kepala di bawah, mengarah ke dinding dan menendang keras.
Semua finish gaya bebas pada saat latihan harus
dilakukan dengan perenang disisinya, dengan jari pada kedalaman yang sama
dengan bahu. Perenang harus memastikan tendangan yang kuat ke dinding dan tidak
mengangkat kepalanya sampai tangan menyentuh tembok. Ketika pelatihan, bisa
lebih menyenangkan dan merangsang bagi perenang untuk melakukan finish sempurna
atau berbalik arah dengan sempurna sambil bersaing melawan perenang lain. Jika,
pada setiap finish atau berbalik arah dalam pelatihan, perenang membayangkan
saingan di sebelahnya dan selalu mengalahkan saingan tersebut, perenang akan
siap untuk mengalahkan saingannya dalam kompetisi.
e. Start Pada Gaya Renang
Kupu-Kupu
Pada dasarnya, start gaya renang kupu-kupu sama
seperti untuk gaya bebas, kecuali bahwa hanya tendangan kupu-kupu yang
digunakan. Penting untuk tidak kembali ke permukaan dengan sudut terlalu curam,
karena hal ini akan memperlambat kecepatan maju (Gambar 15.4). Perenang harus
kembali pada sudut dangkal, memulai kayuhan lengan tepat di bawah permukaan air
pada ketukan tendangan kedua ke bawah, sehingga memecah tekanan permukaan pada
titik puncak tenaaga dan mengambil kayuhan pertama tanpa merusak irama dari
tendangan. Perenang sebaiknya tidak mencoba untuk memulai kayuhan terlalu jauh
di bawah permukaan atau mereka akan menemukan diri mereka mencoba untuk
memulihkan lengan saat masih di bawah air.
f. Berbalik Arah Dalam Renang Gaya
Kupu-Kupu
Tujuannya adalah untuk mencapai dinding dengan lengan
pada pemulihan penuh setelah perenang mencapai ekstensi penuh. Ketika tangan
menyentuh dinding, berbalik arah dimulai dengan sedikit meregangkan siku dan
mulai memutar tubuh sekitar 45 derajat sementara memulihkan kaki dekat dengan
tubuh untuk menempatkan kaki pada dinding dengan sudut kira-kira 45 derajat.
Selama pemulihan kaki, siku kearah tubuh yang berputar ditarik mundur dekat
dengan bagian atas tubuh, dan tangan turun ke bagian bawah kolam dengan jari
kelingking di depan. Tangan diputar sehingga telapak tangan menghadap ke atas
ketika tangan terus melalui lengkungan untuk menyelesaikan menunjuk kembali di
sepanjang jalur. Tarikan melengkung semacam ini bertepatan dengan kepala yang
menjauh dari dinding ketika perenang menghirup udara dan membantu berbalik
arah. Lengan yang lain meninggalkan dinding dan kembali di belakang telinga
untuk bergabung dengan bawah tangan dan menyelesaikan posisi streamline.
Perenang meninggalkan dinding di sisi dengan dorongan yang kuat dan segera
memulai tendangan cepat, sempit, berguling kembali ke posisi datar dan kembali
ke permukaan.
g. Finish Renang Gaya Kupu-Kupu
Seperti dalam berbalik arah, tujuan finish renang gaya
kupu-kupu adalah menyentuh kedua tangan ke dinding dengan lengan pada pemulihan
penuh. Latihan yang sama digunakan perenang dalam berbalik arah untuk mengukur
jarak ke dinding dan memutuskan apakah akan memperpendek atau memperpanjang dua
kayuhan terakhir akan berguna di sini. Jika seorang perenang salahmenilai jarak
dan menemukan dia perlu mengambil setengah kayuhan untuk mencapai dinding-ia
tidak harus berusaha untuk melakukannya. Mencoba untuk mengambil setengah
kayuhan biasanya berakhir dengan perenang menyentuh dinding baik dengan posisi
lengan yang sangat bengkok, atau dalam kasus terburuk, wajah. Latihan yang
lebih baik adalah untuk tetap lebih memperpanjang dan menendang, bukan
meluncur, ke arah dinding.
h. Start Renang Gaya Punggung
Penting dalam start gaya punggung bagi perenang untuk
mengangkat tubuh keluar air dengan jelas. Jika tidak, mereka akan memberikan
pesaing mereka setidaknya keuntungan setengah panjang tubuh, bahkan seringkali
lebih.
Tangan ditempatkan lebar dari pegangan start dengan ibu jari di atas bar untuk
memungkinkan pelepasan cepat. Kaki ditempatkan setinggi mungkin di dinding
sambil tetap di bawah garis air, agak terpisah untuk membantu dengan mendorong
langsung ke belakang. Pada saat tanda “bersiap,” tubuh ditarik keatas dengan
menjaga siku kea rah luar, bukan kearah bawah, sementara kepala dikedepankan.
Pada tanda start, lengan mendorong ke belakang dan
kembali keluar dan sekitar untuk posisi efisien. Pemulihan harus tidak datar,
atau tepat di atas bagian atas kepala. Pinggul didorong keluar dari air, dan
kepala dengan cepat didorong belakang sehingga punggung melengkung dan kaki
diangkat atau menjentik jelas air. Ujung jari harus masuk ke air sebelum
pinggul. Perenang harus mempertahankan posisi “hyperextended” dan segera
memulai tendangan lumba-lumba yang kuat dan cepat, mempertahankan sudut dangkal
untuk kembali ke permukaan. Kayuhan pertama diambil sehingga perenang memecah
permukaan pada saatfase akhir dari kayuhan, mencapai tenaga puncak untuk
membantu dalam memecahkan tegangan permukaan. Ingat bahwa latihan start harus
dilakukan secara terpisah sebelum memulai rangkaian latihan gaya punggung
sehingga penekanan dapat dilakukan murni pada teknik start.
i. Berbalik Arah Dalam Renang Gaya
Punggung
Berbalik arah disini pada dasarnya sama dengan
berbalik arah dalam gaya bebas. Perbedaan terbesar terletak pada berputar dalam
posisi telentang (kembali) ke posisi (depan) pada titik yang tepat untuk
memulai perubahan arah. Perbedaan penting lainnya adalah punggung yang tetap
menempel ketika mendorong menjauh dari dinding.
Metode paling mudah dan mungkin paling standar untuk menentukan kapan harus
memulai berbalik arah adalah untuk menghitung jumlah kayuhan yang dibutuhkan
untuk mencapai dinding dari bendera dan kurangi satu. Sebut itu dengan “stroke
rotator”. Ketika tangan keluar dari air pada stroke rotator, perenang menyelesaikan
kayuhan dengan lengan yang berlawanan dengan bahu, sehingga membantu rotasi
lateral dari belakang ke depan dan finishing di ekstensi penuh. Adalah penting
bahwa lengan yang lain, diperpanjang dari awal stroke rotator, menyelesaikan tarikan bawah
air di samping, telapak tangan menghadap bawah, dalam persiapan untuk rotasi
vertikal pada dinding. dengan memulai rotasi lateral pada titik yang benar,
perenang sekarang harus di tempat yang tepat untuk memulai perubahan arah gaya
bebas. Pada saat mendorong menjauh dari dinding perenang tetap telentang,
segera melakukan tendangan kupu-kupu yang cepat dan kuat untuk kembali ke
permukaan, sama seperti saat awal gaya punggung.
j. Latihan Berbalik Arah Dalam
Renang Gaya Punggung
- Dinding imajiner. Perenang berfokus pada berbalik
arah itu sendiri tanpa berkonsentrasi pada dinding.
- Dengan tendangan lumba-lumba. Selama bagian ini, perenang berlatih pada menekan kaki di dinding
dan latihan tendanan lumba-lumba yang sempit dan cepat dari dinding.
k. Finish Renang Gaya Punggung
Teknik yang benar untuk finish gaya punggung
membutuhkan perenang untuk menghitung kayuhan dari bendera untuk mengukur
posisi relatif perenang terhadap dinding, seperti halnya pada berbalik arah.
Namun kali ini, perenang akan menggunakan jumlah penuh kayuhan. Pada saat
penyelesaian kayuhan terakhir, perenang membentangkan bahu untuk mencapai
rentang maksimum dan mendorong kepala ke belakang, finish dengan sebagian sisi,
menendang keras. Sebuah tendangan lumba-lumba dapat dimasukkan dalam terjangan
akhir ke dinding.
l. Start Renang Gaya Dada
Lompatan start dalam gaya dada sama seperti untuk gaya
bebas dan kupu-kupu. Namun, tidak seperti gaya renang lainnya, tidak ada
tendangan saat masuk ke air. Sebaliknya, perenang mempertahankan posisi yang
efisien yang berkesinambungan sampai mereka merasakan penurunan kecepatan, pada
saat mereka melakukan tarikan kupu-kupu tunggal dengan kedua tangan yang
berakhir disisi, kemudian bertahan di posisi ini sampai mereka merasakan
penurunan kecepatan. Ketika mereka merasakan penurunan kecepatan, tangan
melakukan pemulihan di bawah tubuh, dekat dengan dada dan terus melalui
ekstensi penuh. Perenang harus berhati-hati untuk tidak ke benar-benar berhenti
sebelum tendangan. Tendangan harus membawa perenang ke permukaan. Tepat di
bawah permukaan, perenang melakukan tarikan lengan pertama, memastikan bahwa
kepala muncul di permukaan sebelum mencapai bagian terluas dari kayuhan.
Seluruh prosedur ini disebut sebagai tarikan gaya dada dan digunakan pada
setiap startdan berbalik dalam renang gaya dada.
m. Berbalik Arah Dalam Renang Gaya Dada
Dari sentuhan di dinding pada pemulihan penuh untuk
mendorong dari dinding, berbalik arah dalam gaya dada sama seperti halnya pada
gaya kupu-kupu. Setelah masuk ke air, bagaimanapun, bukan tendangan gaya
kupu-kupu dilakukan perenang melainkan tarikan gaya dada. Mengacu pada berbalik
arah dalam gaya kupu-kupu, termasuk ‘tips”, untuk informasi lebih lanjut
juga, hal itu juga relevan digunakan dalam gaya dada.
n. Finish Renang Gaya Dada
Seperti dalam renang gaya kupu-kupu, tujuannya adalah
untuk finish pada pemulihan penuh pada saat lengan mencapai ekstensi penuh.
Ingat, jika ragu apakah harus melakukan kayuhan lagi atau tidak, perenang harus
selalu menendang dan mempersingkat mencapai dinding. mereka tidak boleh
melakukan sebagian atau kayuhan tambahan pada saat finish.
2.4 Peraturan Renang
Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya
dada, dan gaya bebas, perenang
melakukan posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah air
dengan lutut sedikit ditekuk. Pada nomor gaya punggung, posisi start dilakukan
di dalam air dengan badan menghadap ke dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi pada balok start, sementara kakibertumpu
di dinding kolam, dan kedua lutut ditekuk di antara kedua lengan. Posisi start
gaya punggung juga dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet.
Wasit start memanggil para perenang dengan
tiupan peluit panjang untuk naik ke atas balok start (bersiap di dalam air untuk
gaya punggung dan gaya ganti estafet). Perenang berada dalam posisi start
setelah aba-aba Siap((Take your marks dalam bahasa Inggris)
diteriakkan oleh wasit start. Start dinyatakan tidak sah bila perenang meloncat
dari balok start sebelum ada aba-aba. Hingga tembakan pistol start dimulai,
tubuh perenang harus dalam keadaan diam.
2.5 Peralatan Renang
a. Kolam renang
Panjang kolam renang lintasan panjang
adalah 50 m, sementara lintasan pendek adalah 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang Internasional untuk kolam ukuran Olimpiade ditetapkan panjang kolam 50 m dan
lebar kolam 25 m. Kedalaman kolam minimum 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m
pertama lintasan hingga paling sedikit 6,0 m dihitung dari dinding kolam yang
dilengkapi balok start. Kedalaman minimum di bagian lainnya adalah 1,0 m.
b. Lintasan
Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan
jarak paling sedikit 0,2 m di luar lintasan pertama dan lintasan terakhir.
Masing-masing lintasan dipisahkan dengan tali lintasan yang sama panjang dengan
panjang lintasan. Tali lintasan terdiri dari rangkaian pelampung berukuran
kecil pada seutas tali yang panjangnya sama dengan panjang lintasan. Pelampung
pada tali lintasan dapat berputar-putar bila terkena gelombang air. Tali
lintasan dibedakan menurut warna: hijau untuk lintasan 1 dan 8, biru untuk lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuning untuk lintasan 4 dan 5. Perenang diletakkan di lintasan
berdasarkan catatan waktu dalam babak penyisihan (heat). Di kolam
berlintasan ganjil, perenang tercepat diunggulkan di lintasan paling tengah. Di
kolam 8 lintasan, perenang tercepat ditempatkan di lintasan 4 (di lintasan 3
untuk kolam 6 lintasan). Perenang-perenang dengan catatan waktu di bawahnya
secara berurutan menempati lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan 8.
c. Pengukur waktu
Dalam perlombaan internasional atau
perlombaan yang penting, papan sentuh pengukur waktu otomatis dipasang di kedua
sisi dinding kolam. Tebal papan sentuh ini hanya 1 cm. Perenang
mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan finis. Papan sentuh
pengukur waktu produksi Omega mulai dipakai di Pan-American Games1967 di Winnipeg, Kanada.
d. Balok start
Di setiap balok start terdapat pengeras suara untuk menyuarakan tembakan pistol start dan sensor pengukur waktu
yang memulai catatan waktu ketika perenang meloncat dari balok start. Tinggi
balok start antara 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan air. Ukuran balok start
adalah 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan balok
start tidak melebihi 10°.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Sejarah Renang
Renang telah dikenal sejak masa
prasejarah, dengan ditemukannya Lukisan dari Zaman Batu didalam“gua perenang”
yang berdekatan dengan Wadi Sora di Gilf Kebir, Mesir barat daya. Renang awalnya merupakan salah
satu dari tujuh ketangkasan yang dimiliki oleh para kesatria dalam Abad
Pertengahan, termasuk berenang dengan memakai baju zirah. Akan tetapi, sejak
renang dilakukan dalam keadaan tanpa pakaian, ia menjadi kurang populer karena
masyarakat menjadi semakin konservatif, dan ia telah ditentang oleh gereja pada
akhir abad pertengahan. Pada tahun 1603 organisasi renang pertama dibentuk di
Jepang. Pada tahun 1908, asosiasi renang dunia Federasi Renang Amatir
Internasional (FINA/Federation Internationale de Natation de Amateur) dibentuk.
3.1.2 Teknik Dalam Olahraga Renang
Ø Tehnik Renang Gaya Bebas:
a. Gerakan Kaki
- Gerakan kaki di tempat
- Gerakan kaki sambil bergerak
maju
b. Gerakan Lengan
- Gerakan lengan di dalam air
- Gerakan lengan di atas
permukaan air
c. Gerakan Pernapasan
- Gerakan pernapasan di tempat.
- Gerakan pernapasan sambil
bergerak maju.
Ø Tehnik Renang Gaya Dada:
a. Koordinasi Gerak Kaki
Gerakan kaki yang baik merupakan usaha mendorong
bagian tubuh untuk maju
b. Koordinasi Gerakan ke Lengan
- Tahap Pertama
· Kedua lengan lurus ke depan,
kemudian membuka ke samping, dengn kedua lengan lebih lebar dari bahu.
· Akhir dari sikap membuka,
mengambil sikap untuk melakukan tarikan (Pull) dengan siku tinggi dan tetap di
bawah permukaan air.
- Tahap Kedua
Saat kedua lengan saling bertemu, lanjutkan dengan
mengapit kedua siku pada satu bidang datar.
c. Urutan gerakan lengan dan kaki
Ø Tehnik Renang Gaya Katak:
a. Teknik posisi badan
- Posisi badan dalam renang gaya
katak harus sejajar dan sedater mungkin.
- Sikap kepala normal dan
pandangan agak lurus ke depan.
Ø Tehnik Renang Gaya Punggung:
a. Gerakan Kaki
Caranya sama persisi dengan jalan kaki orang di darat.
b. Gerakan Tangan
Luruskan salah satu tangan kearah atas sejajar dengan
kepala. Kemudian kayuh ke arah belakang sampai ke pinggang. Setelah itu
diangkat dari dalam air dan balik ke posisi semula.
c. Gerakan bersama antara kaki,
tangan dan sistem pernafasan
Ø Tehnik Renang Gaya Kupu-kupu:
a. Gerakan Kaki
Dengkul tidak boleh ditekuk. Kedua telapak kaki dalam
posisi agak berdekatan (agak rapat) satu sama lainnya. Juga pinggul/pantat agak
bergerak ke atas, sehingga akan memberikan gaya dorong ke depan yang lebih besar.
Jadi kekuatan sebenarnya adalah di gerakan pinggul, bukan di kaki.
b. Gerakan Tangan
Ketika menjatuhkan tangan ke air, maka seolah-olah ibu
jari menyentuh permukaan air lebih dulu (telapak tangan agak menghadap keluar.
c. Gerakan kombinasi tangan, kaki,
dan mengambil nafas
Gerakkan kaki seperti pada point 1 di atas. Kemudian
gerakkan kedua tangan ke bawah secara bersamaan. Pada waktu gerakan tangan ke
bawah inilah saat kita sedikit menaikkan kepala ke atas untuk mengambil napas.
Gerakan kaki dan tangan dilakukan bergantian.
3.1.3 Proses Belajar Renang
- Pengenalan air
- Ajarkan cara membuang nafas di
air
- Melompat dari pinggir kolam ke
dalam kolam renang
- Belajar mengapungkan badan di
atas permukaan air.
- Belajar meluncur di permukaan
air.
3.1.4 Proses Latihan
Sebelum latihan dimulai, harus dilakukan pemanasan agar tidak kram otot sekaligus
juga berfungsi untuk meningkatkan suhu tubuh dan detak jantung secara bertahap
dan juga lakukan pendinginan setelah selesai berenang agar suhu tubuh dan detak
jantung tidak menurun secara drastis dengan cara berenang perlahan-lahan selama
5 menit.
3.1.5 Peraturan Dalam Olahraga Renang
Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas, perenang
melakukan posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah air
dengan lutut sedikit ditekuk. Pada nomor gaya punggung, posisi start dilakukan
di dalam air dengan badan menghadap ke dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi pada balok start, sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan kedua lutut ditekuk di antara kedua
lengan. Posisi start gaya punggung juga dipakai oleh perenang pertama dalam
gaya ganti estafet.
Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang untuk naik ke atas
balok start (bersiap di dalam air untuk gaya punggung dan gaya ganti estafet).
Perenang berada dalam posisi start setelah aba-aba Siap ((Take your marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start. Start
dinyatakan tidak sah bila perenang meloncat dari balok start sebelum ada
aba-aba. Hingga tembakan pistol start
dimulai, tubuh perenang harus dalam keadaan diam.
3.1.6 Peralatan Renang
- Kolam renang
- Lintasan
- Pengukur Waktu
- Balok Start
3.2 Saran
Untuk pembaca, jangan takut untuk mempelajari olahraga ini,
dengan tehnik dan di awali serta diakhiri dengan pemanasan yang benar sudah
pasti olahraga ini akan memberikan manfaat yang
besar bagi kesehatan