MAKALAH GEOGRAFI
GUNUNG BERAPI
KATAPENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,Inayah,Taufik dan Hinayahnya sehingga
saya dapat menyelesaikan penyusunan Makalah Gunung Berapi ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga Makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Banjar,
April 2014
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gunung berapi atau gunung api secara umum
adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida
panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar
10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil
akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus.
Lebih lanjut, istilah gunung api ini juga
dipakai untuk menamai fenomena pembentukan ice volcanoes atau gunung api es dan
mud volcanoes atau gunung api lumpur. Gunung api es biasa terjadi di daerah
yang mempunyai musim dingin bersalju, sedangkan gunung api lumpur dapat kita
lihat di daerah Kuwu, Purwodadi, Jawa Tengah. Masyarakat sekitar menyebut
fenomena di Kuwu tersebut dengan istilah Bledug Kuwu
Gunung berapi terdapat di seluruh dunia,
tetapi lokasi gunung berapi yang paling dikenali adalah gunung berapi yang
berada di sepanjang busur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire). Busur
Cincin Api Pasifik merupakan garis bergeseknya antara dua lempengan tektonik.
Gunung berapi terdapat dalam beberapa
bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung berapi yang aktif mungkin berubah
menjadi separuh aktif, istirahat, sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau
mati. Bagaimanapun gunung berapi mampu istirahat dalam waktu 610 tahun sebelum
berubah menjadi aktif kembali. Oleh itu, sulit untuk menentukan keadaan
sebenarnya daripada suatu gunung berapi itu, apakah gunung berapi itu berada
dalam keadaan istirahat atau telah mati.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana pengertian gunung meletus?
2. Apa saja
jenis-jenis gunung berapi berdasarkan bentuknya?
3.
Apa penyebab letusan pada gunung berapi?
4.
Bagaimana tanda-tanda
gunung meletus dan tindakannya?
5. Apa saja dampak
letusan gunung berapi bagi manusia?
C. Tujuan Penulisan
1.
Mengetahui
pengertian gunung meletus
2. Mengetahui
jenis-jenis gunung berapi berdasarkan bentuknya
3.
Mengetahui penyebab letusan pada gunung berapi
4.
Mengetahui tanda-tanda gunung meletus dan tindakannya
5. Mengetahui
dampak letusan gunung berapi bagi manusia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gunung Meletus
Gunung
meletus terjadi
akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang
bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti inilah gunung berapi terbentuk.
Letusannya yang membawa abu dan batu menyembur dengan keras sejauh radius 18 km
atau lebih, sedang lavanya bisa membanjiri daerah sejauh radius 90 km. Letusan
gunung berapi bisa menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar sampai
ribuan kilometer jauhnya dan bahkan bias mempengaruhi putaran iklim di bumi
ini.
Magma
adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat
tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar
dari dalam bumi disebut .lava Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai
700-1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat
menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa
membanjiri sampai sejauh radius 90 km.
Tidak semua
gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus disebut gunung
berapi aktif.
B. Jenis gunung berapi berdasarkan bentuknya
Tersusun
dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan berubah-ubah sehingga dapat
menghasilkan susunan yang berlapis-lapis dari beberapa jenis batuan, sehingga
membentuk suatu kerucut besar (raksasa), kadang-kadang bentuknya tidak
beraturan, karena letusan terjadi sudah beberapa ratus kali. Gunung Merapi merupakan jenis ini.
Tersusun
dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan masih cair, sehingga tidak sempat
membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam), bentuknya akan berlereng landai,
dan susunannya terdiri dari batuan yang bersifat basaltik. Contoh bentuk gunung
berapi ini terdapat di kepulauan Hawai.
Merupakan
gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan vulkanik menyebar di sekeliling
gunung. Sebagian besar gunung jenis ini membentuk mangkuk di puncaknya. Jarang
yang tingginya di atas 500 meter dari tanah di sekitarnya.
Gunung
berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat kuat yang melempar ujung
atas gunung sehingga membentuk cekungan. Gunung Bromo merupakan jenis ini.
C. Penyebab letusan
pada gunung berapi
Hampir
semua kegiatan gunung api berkaitan dengan zona kegempaan aktif sebab
berhubungan dengan batas lempeng. Pada batas lempeng inilah terjadi perubahan tekanan dan suhu
yang sangat tinggi sehingga mampu melelehkan material sekitarnya yang merupakan
cairan pijar (magma). Magma akan
mengintrusi batuan atau tanah di sekitarnya melalui rekahan- rekahan mendekati
permukaan bumi.
Gunung
berapi terbentuk dari magma, yaitu batuan cair yang terdalam di dalam bumi.
Magma terbentuk akibat panasnya suhu di dalam interior bumi. Pada kedalaman
tertentu, suhu panas ini sangat tinggi sehingga mampu melelehkan batu-batuan di
dalam bumi. Saat batuan ini meleleh, dihasilkanlah gas yang kemudian bercampur
dengan magma. Sebagian besar magma terbentuk pada kedalaman 60 hingga 160 km di
bawah permukaan bumi. Sebagian lainnya terbentuk pada kedalaman 24 hingga 48
km.
Magma yang
mengandung gas, sedikit demi sedikit naik ke permukaan karena massanya yang
lebih ringan dibanding batu-batuan padat di sekelilingnya. Saat magma naik,
magma tersebut melelehkan batu-batuan di dekatnya sehingga terbentuklah kabin
yang besar pada kedalaman sekitar 3 km dari permukaan. Kabin magma (magma
chamber) inilah yang merupakan gudang (reservoir) darimana letusan
material-material vulkanik berasal.
Magma yang
mengandung gas dalam kabin magma berada dalam kondisi di bawah tekanan
batu-batuan berat yang mengelilinginya. Tekanan ini menyebabkan magma meletus
atau melelehkan conduit (saluran) pada bagian batuan yang rapuh atau retak.
Magma bergerak keluar melalui saluran ini menuju ke permukaan. Saat magma
mendekati permukaan, kandungan gas di dalamnya terlepas. Gas dan magma ini
bersama-sama meledak dan membentuk lubang yang disebut lubang utama (central
vent). Sebagian besar magma dan material vulkanik lainnya kemudian menyembur
keluar melalui lubang ini. Setelah semburan berhenti, kawah (crater) yang
menyerupai mangkuk biasanya terbentuk pada bagian puncak gunung berapi.
Sementara lubang utama terdapat di dasar kawah tersebut.
Setelah
gunung berapi terbentuk, tidak semua magma yang muncul pada letusan berikutnya
naik sampai ke permukaan melalui lubang utama. Saat magma naik, sebagian
mungkin terpecah melalui retakan dinding atau bercabang melalui saluran yang
lebih kecil. Magma yang melalui saluran ini mungkin akan keluar melalui lubang
lain yang terbentuk pada sisi gunung, atau mungkin juga tetap berada di bawah
permukaan.
D. Tanda-Tanda Gunung Meletus dan Tindakannya
1.
Munculnya asap putih tebal sekitar puncak gunung
2.
Gempa bumi tektonik (lindu)
3.
Hujan abu
4.
Suara gemuruh dipuncak gunung
5.
Hewan-hewan hutan di gunung turun ke pemukiman penduduk
Tingkat isyarat
gunung berapi di Indonesia
Tingkat Isyarat gunung berapi di
Indonesia
|
||
Status
|
Makna
|
Tindakan
|
AWAS
|
|
|
SIAGA
|
|
|
WASPADA
|
|
|
NORMAL
|
|
|
Persiapan menghadapi Letusan gunung
Berapi
1. Mengenali daerah setempat dalam
menentukan tempat yang aman untuk mengungsi
2. Membuat perencanaan penanganan bencana
3. Mempersiapkan pengungsian jika diperlukan
4. Mempersiapkan kebutuhan dasar (pangan, pakaian
alat perlindungan)
Jika
terjadi Letusan gunung Berapi
1. Hindari daerah rawan bencana seperti
lereng gunung, lembah dan daerah aliran lahar
2. Di tempat terbuka, lindungi diri
dari abu letusan dan awan panas
3. Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana
susulan
4. Kenakan pakaian yang bisa melindungi
tubuh, seperti baju lengan panjang, celana panjang, topi dan lainnya
5. Gunakan pelindung mata seperti
kacamata renang atau lainnya
6. Jangan memakai lensa kontak
7. Pakai masker atau kain menutupi
mulut dan hidung
8. Saat turunnya awan panas usahakan
untuk menutup wajah dengan kedua belah tangan.
Setelah
terjadinya Letusan Gunung Berapi
1. Jauhi wilayah yang terkena hujan abu
2. Bersihkan atap dari timbunan Abu,
karena beratnya bisa merusak ataun meruntuhkan atap bangunan
3. Hindari mengendarai mobil di daerah yang
terkena hujan abu sebab bisa merusak mesin motor, rem, persneling hingga
pengapian
E. Dampak Letusan
Gunung Berapi Bagi Manusia
Gunung
berapi atau biasa juga disebut dengan Gunung Api merupakan istilah yang merujuk
pada seuatu kondisi dimana terdapat suatu saluran fluida yang dilalui material
panas baik itu dalam bentuk cair maupun lava. Saluran fluida ini muncul
dipermukaan bumi hanya saja dibalut oleh tanah yang tampak mengerucut dan kita
kenal dengan nama gunung. Pada dasarnya, gunung berapi terdapat hampir di
seluruh penjuru wilayah dunia. Hanya saja ada beberapa Negara yang memang
dikenal kaya akan gunung berapi sebab wilayahnya dilalui oleh pegunungan Sirkum
dan juga Pegunungan Mediterania. Salah satu Negara tersebut adalah Indonesia.
Setiap tahun ada saja gunung api di Negara kita yang diberitakan mengalami
peningkatan aktifitas. Meski demikian, masyarakat seolah telah mahfum dan
memandang letusan gunung berapi sebagai salah satu bagian yang tak bisa
dipisahkan dari kehidupan mereka. Satu-satunya cara bertahan adalah dengan beradaptasi. .
Lebih lanjut, letusan gunung berapi harus diakui tak hanya membawa dampak negatif saja bagi kehidupan masyarakat di sekitarnya. Terdapat pula dampak positif yang membuat sebagia orang memilih bertahan di pemukiman sekitar gunung berapi. Apa saja dampak negatif dan dampak positif letusan gunung berapi tersebut, berikut uraiannya. .
Lebih lanjut, letusan gunung berapi harus diakui tak hanya membawa dampak negatif saja bagi kehidupan masyarakat di sekitarnya. Terdapat pula dampak positif yang membuat sebagia orang memilih bertahan di pemukiman sekitar gunung berapi. Apa saja dampak negatif dan dampak positif letusan gunung berapi tersebut, berikut uraiannya. .
Dampak Negatif Letusan Gunung
Berapi
Gunung
berapi yang meletus tentu akan membawa material yang berbahaya bagi organisme
yang dilaluinya, Karena itu kewaspadaan mutlak diperlukan. Berikut ini hal
negatif yang bisa terjadi saat gunung meletus:
- Tercemarnya
udara dengan abu gunung berapi yang mengandung bermacam-macam gas mulai
dari Sulfur Dioksida atau SO2, gas Hidrogen sulfide atau H2S, No2 atau
Nitrogen Dioksida serta beberapa partike debu yang berpotensial meracuni
makhluk hidup di sekitarnya.
- Dengan
meletusnya suatu gunung berapi bisa dipastikan semua aktifitas penduduk di
sekitar wilayah tersebut akan lumph termasuk kegiatan ekonomi.
- Semua
titik yang dilalui oleh material berbahaya seperti lahar dan abu vulkanik
panas akan merusak pemukiman warga.
- Lahar
yang panas juga akan membuat hutan di sekitar gunung rusak terbakar dan
hal ini berarti ekosistem alamiah hutan terancam.
- Material
yang dikeluarkan oleh gunung berapi berpotensi menyebabkan sejumlah
penyakit misalnya saja ISPA.
- Desa
yang menjadi titik wisata tentu akan mengalami kemandekan dengan adanya
letusan gunung berapi. Sebut saja Gunung Rnjani dan juga Gunung Merapi,
kedua gunung ini dalam kondisi normal merupakan salah satu destinasi
wisata terbaik bagi mereka wisatawan pecinta alam.
Dampak Positif Letusan Gunung Berapi
Selain dampak negatif, jika
ditelaah, letusan gunung berapi juga sebenarnya membawa berkah meski
hanya bagi penduduk yang ada di sekitar. Apa saja? Berikut uraiannya:
- Tanah
yang dilalui oleh hasil bulkanis gunung berapi sangat baik bagi pertanian
sebab tanah tersebut secara alamah menjadi lebih subur dan bisa
menghasilkan tanaman yang jauh lebih berkualitas. Tentunya bagi penduduk
sekitar pegunungan yang mayoritas petani, hal ini sangat menguntungkan.
- Terdapat
mata pencaharian baru bagi rakyat sekitar gunung berapi yang telah
meletus, apa itu? Jawabannya penambang pasir. Material vulkanik berupa
pasir tentu memiliki nilai ekonomis.
- Selain
itu, terdapat pula bebatuan yang disemburkan oleh gunung berapi saat
meltus. Bebatuan tersebut bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangungan warga
sekitar gunung.
- Meski
ekosistem hutan rusak, namun dalam beberapa waktu, akan tumbuh lagi
pepohonan yang membentuk hutan baru dengan ekosistem yang juga baru.
- Setelah
gunung meletus, biasanya terdapat geyser atau sumber mata air panas yang
keluar dri dalam bumi dengan berkala atau secara periodik. Geyser ini
kabarnya baik bagi kesehatan kulit.
- Muncul
mata air bernama makdani yaitu jenis mata air dengan kandungan mineral
yang sangat melimpah.
- Pada
wilayah vulkanik, potensial terjadi hujan orografis. Hujan ini potensial
terjadi sebab gunung adalah penangkan hujan terbaik.
- Pada
wilayah yang sering terjadi letusan gunung berapi, sangat baik
didirikan pembangkit listrik.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Gunung
meletus, terjadi
akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang
bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti inilah gunung berapi terbentuk.
Letusannya yang membawa abu dan batu menyembur dengan keras sejauh radius 18 km
atau lebih, sedang lavanya bisa membanjiri daerah sejauh radius 90 km. Letusan
gunung berapi bisa menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar sampai
ribuan kilometer jauhnya dan bahkan bias mempengaruhi putaran iklim di bumi
ini. Hasil letusan gunung berapi berupa:
- Gas
Vulkanik
- Lava
dan Aliran Pasir serta Batu Panas
- Lahar
- Abu
Letusan
- Awan
Panas (Piroklastik)
B. Saran
Gunung adalah cipataan Tuhan yang
perlu disukuri keberadaanya, karena di balik kerugian yang terjadi akibat
meletusnya gunung, banyak pula keuntungannya oleh karena itu sebagai manusia
hendaknya bersikap bijak dalam menyikapi bencana gunung meletus.
DAFTAR PUSTAKA