Makalah tentang Loncat Tinggi lengkap
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat
Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga
kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami
membahas tentang Loncat Tinggi.
Makalah ini dibuat dengan berbagai
observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan
tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang
pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik
konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Banjar,
Mei 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Lompat tinggi
termasuk salah satu nomor dalam cabang olahraga atletik.Lompat tinggi itu
sendiri adalah salah satu keterampilan untuk melewati mistar yang berada di
kedua tiangnya.Tujuan dari lompat tinggi adalah mendapatkan lompatan yang
setinggi mungkin.Ketinggian lompatan yang di capai oleh seorang pelompat
terhantung dari kemampuan dan persiapan bertanding dari masing – masing atlit.
Hingga saat ini,ada dua gaya yang di kenal dalam lompat tinggi,yakni gaya guling
perut ( straddle ) dan gaya flop.Gaya Stradle adalah gaya dimana ketika badan
melewati mistar dengan cepat diputar dan dibalikkan,sehingga sikap badan di
atas mistar telungkup.
Dalam
dunia olahraga, dikenal banyak sekali cabang olahraga, antara
lain adalah atletik, permainan, senam dan beladiri. Dari keempat cabang
olahraga tersebut, atletik mempunyai peranan penting, karena
gerakan-gerakannya merupakan gerakan dasar bagi cabang olahraga lainnya.
Atletik menurut Aip Syarifuddin (1992 :2) berasal dari bahasa Yunani,
yaitu Athlon yang artinya pertandingan, perlombaan,
pergulatan atau perjuangan, sedangkan orang yang melakukannya
dinamakan Athleta (Atlet). Dengan demikian dapatlah dikemukakan, bahwa
atetik adalah salah satu cabang yang dipertandingkan atau diperlombakan
yang meliputi atas nomor-nomor jalan, lari, lompat dan lempar.
Atletik
merupakan dasar untuk melakukan bentuk-bentuk
gerakan yang terdapat didalam cabang olahraga yang lainnya. Dengan
mengikuti kegiatan latihan atletik, akan dapat diperoleh berbagai
pengalaman yang sangat berguna dan bermanfaat bagi kehidupan, karena didalam
melakukan kegiatan atletik akan dilatih kekuatan, kecepatan, kelentukan,
kelincahan, ketepatan, daya tekan, koordinasi gerak, keuletan, kedisiplinan dan
percaya diri serta bertanggung jawab (Aip Syarifuddin dan Muhadi, 1992/1993 :
60).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian lompat tinggi?
2. Bagaimana sejarah lompattinggi?
3. Apa saja sarana dan prasarana loncat tinggi?
4. Apa saja macam gaya dalam lompat tinggi?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian lompat tinggi
2.
Untuk mengetahui sejarah lompattinggi
3.
Untuk mengetahui sarana dan prasarana loncat tinggi
4.
Untuk mengetahui macam gaya dalam lompat tinggi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Lompat Tinggi
Lompat tinggi merupakan
olahraga yang menguji ketrampilan meompat dengan melewat tiang mistar. Lompat
tinggi adalah salah satu cabang dari atletik. Tujuan olahraga ini untuk
memperoleh lompatan setinggi-tingginya saat melewati mistar tersebut dengan
ketinggian tertentu.Tinggi tiang mistar yang harus dilewati atlet minimal 2,5
meter, sedangkan panjang mistar minimal 3,15 meter. Lompat tinggi dilakukan di
arena lapangan atletik. Lompat tinggi dilakukan tanpa bantun alat.
Dalam
pertandingan, mistar akan dinaikkan setelah peserta berhasil melewati
ketinggian mistar. Peserta mestilah melonjak dengan sebelah kaki Peserta boleh
mulai melompat di mana-mana ketinggian permulaan yang disukainya Sesuatu
lompatan akan dikira batal jika peserta menyentuh palang dan tidak melompat. Menjatuhkan
palang semasa membuat lompatan atau menyentuh kawasan mendarat apabila tidak
berjaya melompat Peserta yang gagal melompat melintasi palang sebanyak tiga
kali bertutrut-turut (tanpa di ambil kira di aras mana kegagalan itu berlaku)
akan terkeluar daripada pertandinga Seseorang peserta berhak meneruskan
lompatan (walaupun semua peserta lain gagal) sehingga dia tidak dapat
menuruskannya lagi mengikut peraturan Ketinggian lompatan di ukur secara
menegak dari aras tanah hingga bahagian tengah disebelah atas padang.Setiap
peserta akan diberi peluang sebanyak tiga kali untuk melakukan lompatan. Jika
peserta tidak berhasil melewati mistar sebanyak tiga kali berturut-turut, dia
dinyatakan gagal. Untuk menentukan kemenangan, para peserta harus berusaha melompat
setinggi mungkin yang dapat dilakukan. Pemenang ditentukan dengan lompatan
tertinggi yang dilewati.
B. Sejarah
LompatTinggi
Meskipun event
lompat tinggi diikut sertakan dalam kompetisi pada ollmpiade kuno, kompetisi
lompat tinggi tercatat berlangsung pada awal abad ke-19 tepatnya di Skotlandia
dengan ketinggian 1,68 meter. Pada masa itu peserta menggunakan metode
pendekatan langsung atau teknik gunting.Lompat tinggi tidak dilakukan secara
sembarangan. Ada gaya-gaya tertentu yang harus dikuasai agar peserta terhindar
dari kecelakaan.
Pada abad ke
-19 peserta lompat tinggi mendarat dan jatuh diatas tanah yang berumput dengan
gaya gunting, yaitu dengan cara membelakangi . Gaya ini ternyata banyak
mengakibatkan cedera bagi para peserta.Sementara kini, lompat tinggi dilakukan
dengan mendarat di atas matras sehingga kecelakaan dapat di minimalisir.
Atlet lompat tinggi sekarang banyak menggunakan teknik fosbury flop.
C. Sarana
dan Prasarana
1. Untuk
Awalan
a) Daerah
awalan panjangnya tidak terbatas minimum 15 m
b) Daerah
tumpuan harus datar dan tingkat kemiringanya 1 : 100
2. Tiang
Lompat
Tiang lompat harus kuat dan kukuh,dapat terbuat dari apa saja asal
kuat dan kukuh.jarak kedua tiang tersebut adalah 3,98 – 4,02 m.
3. Bilah
Lompat
Terbuat dari kayu,metal atau bahan lain yang sesuai dengan :
a) Panjang mistar
lompat 3,98 – 4,02 m dan berat maksimal mistar adalah 2,00 kg
b) Garis tengah mistar
antara 2,50 – 3,00 m, dengan penampang mistar terbentuk bulat dan permukaannya
harus datar dengan ukuran 3cm x 15 cm x 20 cm
c) Lebar penopang bilah 4 cm
dan panjang 6 cm
4.
Tempat Pendaratan
Tempat pendaratan tidak boleh kurang dari 3 x 5 m yang terbuat dari busa
dengan ketinggian 60 cm dan di atasnya ditutupi oleh matras yang tebalnya 10 –
20 cm.
D. Macam-Macam
Gaya Dalam Lompat Tingg
1. Gaya Gunting
(Scissors)
Gaya gunting
ini beleh dikatakan gaya Swenney, sebab pada waktu sebelumnya (yang lalu) masih
digunakan gaya jongkok.Terjadi pada tahun 1880 – permulaan abad ke 20. maka
antara tahun 1896 swenny mengubahnya dari gaya jongkok itu menjadi gaya
gunting. Karena gaya jongkok kurang ekonomis.
Cara melakukan:
· Si pelompat mengambil awalan dari tengah
· Bila si pelompat pada saat akan melompat,
memakai tumpuan kaki kiri (bila ayunan kaki kanan), maka ia mendart (jatuh)
dengan kaki lagi.Ø
· Di udara badan berputar ke kanan, mendarat
dengan kaki kiri, badan menghadap kembali ke tempat awalan tadi.
2. Gaya Guling
Sisi (Western Roll)
Pada gaya ini
sama dengan gaya gunting, yaitu tumpuan kaki kiri jatuh kaki kiri lagi dan bila
kaki kanan jatuhnyapun kaki kanan hanya beda awalan, dari tengah tapi dari
samping.
3. Gaya
Straddle
Saat di atas mistar posisi badan
telungkup atau mistar dekat perut Pelompat mengambil awalan dari samping antara
3, 5, 7, 9 langkah Tergantung ketinggian yang penting saat mengambil awalan
langkahnya ganjil.
Menumpu pada kaki kiri atau kanan, maka
ayunan kaki kiri/ kanan kedepan. Setelah kaki ayun itu melewati mistar cepat
badan dibalikkan, hingga sikap badan diatas mistar telungkap. Pantat usahakan
lebih tinggi dari kepala, jadi kepala nunduk. Pada waktu mendarat atau jatuh
yang pertama kali kena adalah kaki kanan dan tangan kanan bila tumpuan
menggunakan kaki kiri, lalu bergulingnya yaitu menyusur punggung tangan dan
berakhir pada bahu.
4. .Gaya
Fosbury Flop
Posisi badan saat di atas mistar
adalah terlentang atau mistar dekat punggung.Mendarat dengan punggung dengan
di awali lompatan membelakangi mistar berlari dari samping
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lompat Tinggi
adalah salah satu keterampilan untuk melewati mistar yang berada di kedua
tiangnya. Ketinggian lompatan yang dicapai oleh seorang pelompat tergantung
dari kemampuan dan persiapan bertanding dari masing-masing atlet. adapun gaya
straddle dimana ketiga badan melewati mistar dengan cepat diputar atau
dibalikkan, sehingga sikap badan di mistar telengkup. Tujuan dari lompat tinggi
agar dapat mencapai lompatan yang setinggi – tingginya. Pada lompat tinggi sama
halnya dengan lompat jauh, yaitu memerlukan :
Awalan
biasanya ancang – ancang itu di pergunakan 3 langkah, 5 langkah dan 7 langkah
dan sebagainya, serta langkah yang terakhir panjang dan berat badan dibelakang.
Macam-Macam Gaya Dalam Lompat Tingg
1. Gaya Gunting (Scissors)
2. gaya guling sisi (Western Roll)
3. Gaya Straddle
4. Gaya Fosbury Flop
B. Saran
Makalah yang sederhana ini hendaknya dijadikan motivasi
belajar bagi pembaca untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan lompat jauh yang
baik dan benar serta dapat memperluas wawasan tentang pendidikan (atletik) yang
lebih jauh dan lebih dalam lagi, sehingga pembaca mengetahui dan mampu membaca
keadaan-keadaan / permasalah yang terjadi dalam olah raga lompat jauh.
DAFTAR PUSTAKA