Kumpulan contoh tugas makalah dan pembahasan lainnya

Saturday 7 November 2015

Kliping tentang Suku Samin

SUKU SAMIN

Suku Samin menurut menurut sesepuhnya Harjo Kardi adalah “Tiyang Sami – sami amin” yang memiliki arti kelompok orang yang senasib dan sepenanggungan. Awal mula munculnya Nama SAMIN berasal dari gerakan Saminisme yang kala itu di pimpin gerombolan para rampok Surowidjojo atau Raden Suratmoko yang lahir tahun 1840.

Raden Surowidjojo ini anak seorang bupati Suromoto. Ia merasa prihatin melihat bangsanya dipaksa membayar pajak dengan kekerasan oleh pemerintah kolonial, sedangkan penarik pajak tersebut tidak lain adalah kaum pribumi yang bekerja pada pemerintah kolonial. Pajak yang harus dibayar pada para petani cukup tinggi, jika ia tidak dapat membayar sebagai gantinya para petani itu harus menyerahkan harta bendanya berupa ternak, makanan pokok, maupun barang keperluan rumah tangga. Melihat perilaku bangsa pribumi yang menjadi antek Belanda, Raden Surowidjojo pergi ke Kadipaten dan bergabung dengan gerombolan perampok. Gerombolan perampok itu bernama Tiyang sami-sami amin. Kemudian disingkat menjadi Samin.

Bahasa yang di gunakan Suku Samin
Inti dari gerakan Samin adalah melalui bahasa Jawa ngoko kasar dan sering disertai samepa(perumpamaan). Bagi mereka menghormati orang lain tidak dari bahasa yang digunakan tapi sikap dan perbuatan yang ditunjukkan.

Tempat Suku Samin
Di Indonesia terdapat banyak bahasa,golongan dan suku lebih dari 200.000 suku terdapat di negeri kita ini,antara lain Suku Asmat,Dayak,dan lainnya.Namun pada ulasan ini saya akan membahas tentang Suku Samin,suku ini tumbuh dan berkembang di Kota Blora yang bersumber pada orang yang bernama Samin Surosentiko yang lahir pada tahun 1859 tepatnya di Desa Ploso Kedhiren, Randublatung Kabupaten Blora,namun nama aslinya adalah Raden Kohar dan sering disebut Samin karena ajaran ajarannya dan lebih dikenal oleh rakyat.

Budaya Suku Samin
Sikap
Walaupun masa penjajahan Belanda dan Jepang telah berakhir, orang Samin tetap menilai pemerintah Indonesia saat itu tidak jujur. Oleh karen itu, ketika menikah mereka tidak mencatatkan dirinya baik di Kantor Urusan Agama/(KUA) atau di catatan sipil. Secara umum, perilaku orang Samin/ 'Sikep' sangat jujur dan polos tetapi kritis.

Bahasa
Mereka tidak mengenal tingkatan bahasa Jawa, jadi bahasa yang dipakai adalah Bahasa Jawa Ngroko. Bagi mereka menghormati orang lain tidak dari bahasa yang digunakan tapi sikap dan perbuatan yang ditunjukkan.


Pakaian
Pakaian adat suku samin

Pakaian orang Samin biasanya berupa baju lengan panjang tanpa kerah, berwarna hitam. Lakilaki memakai ikat kepala. Untuk pakaian wanita bentuknya kebaya lengan panjang, berkain sebatas di bawah tempurung lutut atau di atas mata kaki.

Mata Pencaharian
Sebagian besar masyarakat Samin sekarang ini adalah petani. Pandangan terhadap lingkungan sangat positif, mereka memanfaatkan alam misalnya, mengambil kayu secukupnya saja tidak pernah mengeploitasi. Hal ini sama sesuai dengan pikiran masyarakat Samin yang cukup sederhana, tidak berlebihan, dan apa adanya. Tanah bagi mereka ibarat ibu sendiri, artinya tanah memberi kehidupan bagi mereka. Sebagai petani tradisional maka tanah mereka perlakukan sebaik-baiknya.

Sistem kekerabatan
Dalam hal kekerabatan masyarakat Samin memiliki persamaan dengan kekerabatan Jawa pada umumnya.

sebutan dan cara penyebutannya sama. Hanya saja mereka tidak terlalu mengenal hubungan darah atau generasi lebih ke atas setelah Kakek atau Nenek.

Pernikahan
Menurut Samin, perkawinan itu sangat penting. Dalam ajarannya perkawinan itu merupakan alat untuk meraih keluhuran budi yang seterusnya untuk menciptakan “Atmaja (U)Tama” (anak yang mulia).

Pemukiman
pemukiman suku samin

Pemukiman masyarakat Samin biasanya mengelompok dalam satu deretan rumah-rumah agar memudahkan untuk berkomunikasi. Rumah tersebut terbuat dari kayu terutama kayu jati dan juga bambu, jarang ditemui rumah berdinding batu bata. Bangunan rumah relatif luas dengan bentuk limasan, kampung, atau joglo

Itulah sedikit riview Kliping tentang suku samin yang berhasil saya rangkum dari beberapa sumber dari Google(dot)kom. Semoga Kliping di Suku samin di atas bisa menjadi media pembelajaran untuk kita semua orang indonesia yang terdiri dari banyak suku - suku.