BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Listrik
merupakan salah satu kebutuhan penting dan sangat fundamental bagi manusia saat
ini, listrik menjadi kebutuhan yang sangat vital sebagai sebuah energi bagi
umat manusia di dunia. Penemu Listrik adalah Michael Faraday. Fenomena tentang
kelistrikan pada awalnya telah ada sejak zaman Yunani, sejak Thales seorang
Cendekiawan yang menemukan fenomena dari batu ambar yang digosok-gosok akan
bisa menarik bulu. Seja saat itu kemudian bermunculanlah terori mengenai kelistrikan
yang dikemukakan oleh Ampere, Michael Faraday, Oersted, Willian Gilbert,
Charles De Coulomb, Joseph Priestley, dan lain-lain.
Mengingat
begitu pentingnya peran listrik maa kita sebagai pelajar hendaknya mengetahui
lebih mendalam mengenai sejarah ditemukanny alistrik dan pemanfaatannya secara
lebih mendalam. Oleh karena itu maka dalam makalah ini kami akan mengangkat
masalah mengenai sejarah Listrik.
B.
Rumusan Masalah
Bagaimana
sejarah penemuan listrik?
Bagaimana
sejarah listrik dinamis?
Bagaimana Aliran Muatan Listrik ditemukan?
Apa
saja macam-macam sumber energi listrik?
C.
Tujuan
Untuk
mengetahui sejarah listrik statis
Untuk
mengetahui sejarah listrik dinamis
Untuk
mengetahui ditemukannya aliran muatan
listrik
Untuk
mengetahui macam-macam sumber energi listrik
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah
Penemuan Listrik
Sejarah
penemuan listrik mula-mula diselidiki oleh orang Yunani Kuno, kurang lebih
6.000 tahun Sebelum Masehi. Mereka mengamati batu ambar yang mampu menarik
benda-benda ringan setelah batu tersebut digosokkan pada selembar kain wol.
Batu ambar yang digosok dengan wol dikatakan mempunyai muatan listrik.
Percobaan
Elektromagnet Hans Christian Oersted
Pada
tahun 1819 seorang ahli sains asal Denmark bernama Hans Christian Oersted
menemukan bahwa kemagnetan dapat dipengaruhi oleh arus listrik. Percobaan yang
dilakukan adalah dengan melilitkan sebuah paku besi dengan kawat tembaga.
Setelah itu dialirkan arus listrik pada kawat tersebut. Ternyata paku tersebut
menjadi bersifat magnet.
Magnet
yang dibuat dengan mengalirkan arus listrik melalui lilitan kawat disebut
sebagai magnet listrik atau elektromagnet. Elektromagnet bersifat sementara
atau tidak tetap. Bila aliran listrik dimatikan, maka sifat kemagnetannya akan
hilang.
Percobaan
Kumparan Listrik Michael Faraday
Michael
Faraday mengadakan penelitian dan menemukan bahwa magnet yang digerakkan dapat
menimbulkan arus listrik. Faraday melakukan percobaan tersebut dengan
menggunakan lilitan kawat yang disebut kumparan. Dengan kumparan dan magnet
kita dapat membuat arus listrik.
Masukkan
dan keluarkan magnet batang berulang kali dalam kumparan, kita akan melihat
adanya deteksi arus listrik pada amperemeter. Arus listrik bisa juga terjadi
dengan menggerakkan kumparannya.
B. Sejarah
Listrik Statis
Sesungguhnya
fenomena elektrostatik merupakan pemandangan yang sering sekali kita lihat
sehari-hari. Beberapa dari kita mungkin pernah iseng menggosokkan penggaris
plastik pada tangan kita kemudian mendekatkannya ke rambut teman kita hingga
nampak beberapa helai rambut berdiri karenanya. Atau coba gunakanlah dengan
menggunakan balon, gosokkan ke rambut kita kemudian tempelkanlah pada dinding,
lihatlah apa yang terjadi ? balon akan menempel pada dinding. Atau dalam skala
yang besar fenomena elektrostatik sering anda lihat pada timbulnya petir akibat
loncatan muatan listrik statis di ionosfir.
Beberapa
contoh di atas adalah salah satu dari sekian banyak fenomena elektrostatik yang
sudah menjadi perhatian manusia sejak ribuan tahun lalu. Sejak zaman Yunani
kira-kira 2600 tahun yang lalu, Thales of Miletus telah memperhatikan fenomena
sebuah benda fosil mirip kaca atau resin yang digosokan dapat menarik
benda-benda tertentu secara “ajaib”, misalnya pakaian yang terbuat dari bulu
binatang. Fenomena ini telah menjadi perhatian banyak kalangan sampai
berabad-abad kemudian, saat itu fosil tersebut dalam bahasa Yunani dinamai
electron, dalam bahasa inggris ini dikenal sebagai batu ambar (amber) berasal dari
bahasa Arab anbar. Kejadian alam ini belum dapat dijelaskan secara ilmiah
kecuali menganggapnya sebagai sebuah “sihir” semata.
Pada
tahun 1600-an, seorang dokter istana Inggris, William Gilbert meneliti
“keajaiban” batu ambar tersebut secara ilmiah dan membedakannya dari fenomena
kemagnetan. Gilbert menamai gejala batu ambar ini dan gejala apapun yang serupa
sebagai Electric (dalam bahasa Yunani batu ambar disebut electron) atau dalam
bahasa Indonesia disebut listrik (bukan elektron). Sekarang istilah electric
atau listrik dipakai untuk menamai semua gejala yang berhubungan dengan ion
(elektron dan proton) serta dinamikanya.Tahun 1700-an, seorang Ilmuan bernama Du Fay
menunjukkan bahwa ada dua jenis gejala kelistrikan statik. Pertama bahwa gejala
listrik ini dapat menimbulkan efek tarik-menarik pada benda tertentu dan yang
kedua dapat menyebabkan tolak-menolak. Dari dua gejala ini disimpulkan terdapat
dua jenis sumber listrik (yang kemudian disebut muatan listrik). Du Fay
menamakan gejala ini dengan istilah resinous(-) dan vitreous(+).
Seorang
ilmuan, sastrawan, politisi dan terutama salah seorang penggagas deklarasi
kemerdekaan Amerika, Benjamin Franklin pada tahun 1752 kemudian menyatakan
bahwa fenomena kilat dan batu ambar merupakan gejala yang sama dan menamakan
(memberi tanda) kedua jenis listrik (muatan listrik) ini sebagai positif (+)
dan negatif (-). Penamaan ini dipakai hingga saat ini dan amat membantu dalam
menjelaskan gaya elektrostatik Robert A. Millikan (1869-1953) kemudian
melakukan eksperimen yang bertujuan mencari harga muatan yang paling kecil yang
bisa didapatkan. Percobaan Millikan dikenal sebagai percobaan tetes-minyak
(oil-drop).
Percobaan
ini dilakukan dengan meneteskan minyak dengan tetesan kecil melalui dua pelat
logam dengan beda potensial yang dapat diatur. Medan listrik yang dihasilkan
dari kedua pelat akan menarik muatan listrik dari tetesan minyak tadi pada
pelat bagian atas, dan jika beda tegangan diatur agar cukup bisa mengimbangi
gaya gravitasi pada tetes minyak, maka partikel-partikel minyak yang mengandung
muatan tadi akan melayang karena keseimbangan gaya ini. Pada keadaan ini gaya
gravitasi (yang dapat kita hitung) sama dengan gaya elektrostatik, sehingga
muatan dapat diketahui besarnya.
Nilai g
dan E dapat diketahui sedangkan m diukur melalui kecepatan terminal. Millikan
mengamati bahwa hasil dari muatan listrik yang diperoleh selalu kelipatan dari
1,602×10-19 C.
Hasil
“percobaan tetes minyak” nya didapatkan harga muatan terkecil sebesar 1,6 x
10-19. Harga muatan ini dimiliki oleh partikel terkecil elektron, sehingga
bilangan tersebut disebut e (muatan elektron). e = 1,602 x10-19 C. Artinya
benda apapun yang bermuatan listrik, muatannya adalah kelipatan bilangan bulat
dari harga e (1e, 2e, 3e…). Atas percobaan ini Millikan menerima hadiah Nobel
bidang Fisika. Fenomena bahwa muatan listrik merupakan bilangan bulat dari e
dikenal sebagai kuantisasi muatan. Kuantisasi artinya dapat ”dihitung” menjadi
bagian-bagian terkecil. Karena muatan elektron sedemikian kecil, maka untuk menghasilkan
1 C saja diperlukan sekitar 6.242.197.253.433.208.489 buah electron.
Sebagaimana
kita ketahui bahwa benda-benda non-konduktor memiliki muatan yang netral. Ini
berarti bahwa jumlah muatan positif dan negatif di dalamnya sama. Dan karena
setiap benda terdiri dari atom, maka dengan demikian jumlah muatan elektron
akan sama dengan inti atom yang notabene bermuatan positif. Jika karena sesuatu
hal, elektron dalam atom atau benda berpindah, maka benda atau atom akan
kekurangan elektron, dan dengan demikian menjadi bermuatan positif. Benda/atom
yang bermuatan positif ini cenderung menetralkan diri sebagai sifat dasarnya,
dan ketika bertemu dengan benda lain yang kelebihan elektron, maka benda yang
bemuatan positif akan mendekat.
Muatan
negatif atau positif. Dua jenis muatan ini tidaklah seperti jenis laki-laki dan
perempuan yang mudah dibedakan dengan kasat mata. Namun, menurut tradisi,
gelas/kaca yang digosok dengan kain sutra merupakan benda bermuatan positif,
sedangkan jika digosok dengan kain wol maka akan bermuatan negatif. Dengan
demikian benda apapun yang ditolak oleh kaca yang telah digosok oleh kain
sutra, maka ia kita sebut bermuatan positif. Demikan juga sebaliknya.
Ketika
batang gelas digosok dengan kain sutra, sejumlah elektron dari batang gelas
berpindah ke kain sutra sehingga batang gelas kekurangan elektron dan bermuatan
positif. Batang gelas yang bermuatan positif akan menarik konduktor yang
memiliki elektron bebas, misalnya kertas logam. Mekanisme sebalinya terjadi
ketika kita menggosokan wol pada batang gelas, sejumlah elektron justru
berpindah dari wol ke batang gelas sehingga batang gelas memiliki muatan
negatif berlebih.
C. Sejarah
Listrik Dinamis
André-Marie
Ampère (lahir 20 Januari 1775 – meninggal 10 Juni 1836 pada umur 61 tahun)
adalah fisikawan dan ilmuwan Perancis yang serba bisa yang juga merupakan salah
satu pelopor di bidang listrik dinamis (elektrodinamika). Ia lahir di
Polèmièux-au-Mont-d’Or dekat dengan kota Lyon. Ampere merupakan ilmuwan pertama
yang mengembangkan alat untuk mengamati bahwa dua batang konduktor yang
diletakkan berdampingan dan keduanya mengalirkan listrik searah akan saling
tarik menarik dan jika berlawanan arah akan saling tolak menolak
(elektromagnetisme).
Dari
banyak nama, ada satu nama Michael Faraday memiliki peran atau jasa paling
besar dibidang kelistrikan dan magnet, Dari sinilah kemudian cikal bakal teori
mengenai Listrik. Ia Bisa disebut sebagai penemu listrik pertama di dunia dan
juga dikenal sebagai “Bapak Listrik”. Michael Faraday lahir di Inggris pada
tanggal 22 September 1971, Memiliki seorang ayah tukang besi yang harus
menafkahi kesepuluh anaknya. Karena itu tak heran ayahnya tidak bisa
menyekolahkan anak-anaknya termasuk juga Faraday. Di umur 14 th Faraday sudah
membantu keluarganya dengan berkerja penjilidan buku serta menjual buku. Di
saat senggang ia pun sempatkan untuk membaca bermacam macam buku, terutama buku
tentang IPA, Kimia dan Fisika.
Diumur
20 tahun, iapun ikut mendengarkan sejumlah ceramah oleh ilmuwan inggris
terkenal. Diantaranya ialah oleh Sir Humphry Davy yang merupakan ahli kimia dan
juga seorang kepala laboratorium dari Royal Institution. Setiap ceramah yang
diikutinya, Faraday selalu membuat suatu catatan dengan teliti kemudian
menyalinnya lagi. Salinan catatan yang telah ia buat dengan rapi sedemekian
rupa itulah yang ia kirim ke Humphry Davy dan dilampiri pula surat lemaran
pekerjaan. Tertarik dengan hasil kerjanya, sang dosenpun mengangkat Faraday
menjadi asistennya di Lab Universitas yang terkenal di kota London. Usianya pada
saat itu baru 21 tahun.
Berada
dibawah bimbingannya Davy, Faraday pun mengalami kemajuan yang pesat. Pada
mulanya dia bekerja sebagai pencuci botol saja, tapi karena gigihnya dalam
belajar ia dalam waktu yang singkat membuat suatu penemuan baru hasil kreasi
sendiri. Penemuannya itu berupa dua senyama kloro-karbon serta sukses membuat
gas klorin seta gas lainnya menjadi cair. Karena kepandaianya itu, ia bisa
berhubungan dengan ahli-ahli ternama seperti Andre Marie Ampere. Ia juga diajak
oleh Davy untuk keliling Eropa bersama-sama, dimana dikesempatan itu ia mulai
meningkatkan ilmu pengetahuan yang teoritis dan praktis.
Davy
merupakan sosok yang memiliki pengaruh besar pada pemikiran-pemikiran
Faraday yang menghasilkan penemuan-penemuan listrik. Pada tahun 1821, Faraday
mengemukakan sebuah penemuan pertamana yang penting didunia kelistrikan. 2 th
sebelum tahun itu, Oersted sudah memecahkan bahwa jarum dari kompas magnet
umumnya bisa beralih bila aliran listrik mengalir dikawat yang tak saling
menjauhi. Atas temuan tersebut, Faraday membuat doktrin, bila magnet
didekatkan, yang berjalan malah sang kawat. Bereaksi pada permikiran awal ini,
ia sukses membangun sebuak rangkaian yang kentara dimana kawat bakal secara
berkelanjutan memutar berapit dengan magnet selama aliran listrik masih
mengalir dikawat.
Dalam
kenyataan tersebut Faraday telah menciptakan motor listrik yang pertama
didunia, yaitu sebuah rangkaian pertama yang memakai aliran listrik sebagai
sumber penggerak benda. Bagaimanapun anggapan bahwa penemuannya primitif,
tetapi tidak dapat dipungkiri merupakan cikal bakal atas seluruh motor listrik yang
dipakai pada zaman sekarang. Semenjak temuannya yang pertama di tahun 1821,
Michael Faraday yang merupakan seorang ilmuwan otodidak, mulai dikenal namanya.
Penemuannya tersebut telah diakui menjadi gerbang utama menuju era modern
kelistrikan.
Saat
melakukan berbagai percoban di tahun 1831, sang penemu listrik mendapati bahwasannya
apabila magnet dilewati potongan kawat, maka aliran listrik masuk ke kawat,
yang kemudian magnetnya berjalan. Kondisi tersebut dinamai “pengaruh
elektromagnetik” yang juga temuan tersebut diberi nama “Hukum Faraday”. Temuan
tersebut diakui sebagai temuan yang bersejarah. Kenapa? Satu, Hukum Faraday
mempunyai makna besar dlm perpautannya dengan pemahaman teoritis kita ttg
elektromagnetik. Dua, elektromagnetik bisa dipakai sebagai pengerak yang secara
berkelanjutan atas aliran arus listrik sebagaimana yang dipraktekkan Faraday
ketika membuat dinamo listrik untuk pertama kalinya. Michael Faraday kemudian
wafat pada tanggal 25 agustus 1867, dan dikebumikan di Inggris dekat dengan
kota London. Nama Faraday diabadikan sebagai satuan kapasitansi yaitu farad (F)
dalam ilmu fisika.
D.
Aliran
Muatan Listrik
Luigi
Galvani yang pada tahun 1780 melakukan pembedahan kodok menemukan bahwa bila
pisau sudah menyentuh urat syaraf pada kaki kodok, maka kaki tersebut akan
menegang dan hal itu disinyalir sebagai adanya muatan listrik dalam otot kaki
tersebut.
Setelah
itu, muncul penolakan dari Alessandro Volta yang mengembangkan alat untuk
menghasilkan muatan listrik bernama elektroporus. Ia mengumumkan bahwa sumber listrik baru telah ditemukannya dengan
nama Voltaic Pile.
Galvani
pun mengungkapkan bahwa pada dasarnya, listrik berasal dari badan binatang yang
jika tersentuh oleh dua batang logam akan menghasilkan listrik binatang.
Sementara itu, Volta beranggapan bahwa listrik tersebut berasal dari dua bahan
logam yang saling bersentuhan sehingga ia menyebutnya dengan istilah listrik
logam.
Lalu
Henry Cavendish mengenalkan gagasannya mengenai voltase yang memberikan penjelasan
mengenai dorongan listrik yang ditimbulkan. Hal ini diikuti pula oleh Leopold
Nobili yang membuat alat ukur listrik pertama yang dinyatakan sebagai
Galvanometer. Para ilmuwan kemudian melakukan eksperimen dengan menggunakan
baterai sehingga menemukan penjelasan bagaimana benda yang dapat dialiri arus
listrik disebut sebagai konduktor, dan benda yang tidak bisa dialiri arus
listrik disebut isolator.
Dalam
serangkaian percobaan mengenai listrik, ditemukan pula bahwa tidak ada
konduktor dan isolator murni. Setiap benda memiliki sejumlah hambatan terhadap
arus listrik sehingga ditemukan pula bahwa kawat yang panjang akan memberikan
hambatan yang lebih banyak dibandingkan dengan kawat yang lebih pendek.
Demikian pula dengan kawat tebal yang memberikan hambatan lebih sedikit
dibandingkan dengan kawat tipis. Hal tersebutlah yang kemudian menjadi salah
satu hukum rangkaian listrik.
Berbagai
percobaan elektromagnet pun kemudian dilakukan oleh Hans Christian Oersted dan
Michael Faraday. Oersted menemukan bahwa gaya magnet dapat dipengaruhi oleh
arus listrik dengan melakukan percobaan berupa pelilitan sebuah paku besi
terhadap kawat tembaga. Setelah itu, ia mengalirkan arus listrik pada kawat
tersebut dan paku pun menjadi bersifatmagnetik.
Magnet
tersebut dinamakan sebagai magnet listrik atau elektromagnet yang bersifat
sementara dan bila aliran listrik dihentikan, sifat magnetiknya pun akan ikut
hilang.
Sementara
itu, Faraday melakukan penelitian dengan menggunakan lilitan kawat yang disebut
kumparan yang kemudian dimasuki oleh magnet secara berulang atau menggerakkan
kumparan tersebut secara berulang-ulang.
Ia
kemudian menemukan bahwa magnet yang digerakkan dalam sebuah kumparan secara
berulang akan menghasilkan arus listrik. Hal ini juga dapat dideteksi dengan
menggunakan ampermeter, yakni alat yang digunakan untuk menghitung besar arus
listrik.
E. Macam-macam
Sumber Energi Listrik
Sumberenergi listrik adalah benda yang dapat membangkitkan energi listrik dan berguna
bagi kebutuhan manusia. Sumber energi listrik yang kita kenal saat ini antara
lain:
1.
Elemen Volta
Alessandro
Volta menciptakan sumber energi listrik yang disebut Elemen Volta. Elemen Volta
terdiri dari lempengan seng (Zn) dan lempengan tembaga (Cu) yang dilarutkan ke
dalam larutan asam sulfat encer (H2SO4). Reaksi antara larutan asam sulfat
encer dan seng mengakibatkan lempengan seng bermuatan negatif. Sedangkan reaksi
antara larutan asam sulfat encer dan tembaga mengakibatkan tembaga bermuatan
negatif.
Jika
lempeng tembaga dan lempeng seng kita hubungkan dengan sebuah lampu kecil, maka
lampu itu akan menyala. Tetapi beberapa lama kemudian terjadi
gelembung-gelembung gas pada lempeng tembaga. Gelembung-gelembung gas itu
menghalangi arus listrik. Jadi, Elemen Volta hanya dapat dipakai sebagai sumber
energi listrik untuk beberapa saat saja.
2.
Elemen Kering (Batu Baterai)
Elemen
kering atau batu baterai merupakan sumber energi listrik yang dapat digunakan dalam
waktu lama. Elemen kering memiliki bobot yang sangat ringan sehingga mudah
dibawa kemana-mana. Saat ini baterai digunakan oleh manusia untuk beragam
kepentingan, misalnya sumber energi pada lampu senter, jam dinding, radio, dan
peralatan listrik lainnya.
Elemen
kering terdiri atas sebuah bejana seng, batang arang, dan campuran yang terdiri
dari salmiak, serbuk arang, dan batu kawi. Bahan-bahan tersebut bereaksi
sehingga ujung batang arang menjadi kutub positif elemen dan lempengan seng
yang berada pada bagian bawah menjadi kutub negatifnya.
3. Motor Listrik
Motor
listrik adalah alat untuk mengubah tenaga listrik menjadi tenaga gerak. Motor
listrik banyak digunakan orang, misalnya untuk menghidupkan kendaraan bermotor
dan menggerakkan mesin. Motor listrik saat ini berkembang menjadi beragam model
dan fungsi dalam industri otomotif.
4.
Dinamo Sepeda
Pada
dinamo, energi gerak atau energi mekanik diubah menjadi energi listrik. Dinamo
sepeda terdiri atas magnet berbentuk U dan suatu kumparan. Bila kepala dinamo
berputar, maka kumparan yang berada di tengah magnet ikut berputar. Perputaran
magnet tersebut menyebabkan timbulnya arus listrik.
5.
Accumulator (Aki)
Aki
atau accumulator sederhana terdiri atas dua lempeng timbal yang tercelup dalam
larutan asam sulfat. Namun dua lempeng timbal dan larutan asam sulfat itu belum
cukup membuat aki dapat digunakan sebagai sumber energi listrik. Aki tersebut
harus dialiri arus listrik terlebih dahulu agar dapat menjadi sumber listrik.
Arus
listrik yang mengalir dalam aki mengakibatkan timbal yang satu menjadi timbal
peroksida (PbO2) dan timbal yang satunya lagi menjadi timbal (Pb). Dalam hal
ini timbal menjadi kutub negatif sedangkan timbal peroksida berfungsi sebagai
kutub positif. Dengan menghubungkan kedua kutub tersebut melalui sebuah kabel,
maka kita akan bisa mendapatkan energi listrik untuk kebutuhan sehari-hari.
6.
Generator
Generator
adalah dinamo yang berukuran sangat besar dan digunakan sebagai pembangkit
tenaga listrik. Generator terdiri dari kumparan yang mengelilingi magnet.
Magnet berputar karena gerakan turbin atau motor diesel. Berputarnya magnet
mampu menimbulkan arus listrik pada kumparan.
Generator merupakan sumber energi listrik yang mampu mengubah tenaga gerak
menjadi tenaga listrik. Tenaga listrik dari stasiun pembangkit disalurkan
melalui kawat ke gardu listrik. Selanjutnya, dari gardu listrik ini tenaga
listrik disalurkan ke tempat-tempat yang berfungsi mendistribusikan melalui
kawat-kawat listrik dan bisa kita nikmati di rumah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Listrik
muncul akibat dari GGL atau gaya gerak listrik. Contoh sederhana, misalkan ada
kumparan kawat lalu kumparan tersebut kita dekatkan ke magnet, maka akan ada
arus dalam kawat tersebut. Hal itu terjadi karena kawat tersebut kelebihan
muatan elektron dan elektron itu akan meloncat ke daerah yang kekurangan
elektron. Pada saat elektron berpindah, ada energi yang dihasilkan dan energi
itu yang kita pakai. Jika kita gerakan terus menerus magnet tersebut dengan
cepat dan berulang-ulang, hasilnya di kawat tersebut muncul yang kita sebut
listrik.
Proses
ini kita temui pada generator pembangkit listrik PLN. Contoh model yang paling
sederhana adalah dinamo. Tetapi proses ini dibalik. Coba kita dihubungkan
dinamo itu pada lampu kecil, lalu putar dinamo itu secara cepat, maka lampu itu
akan nyala. Begitulah proses terbentuknya listrik yang kita pakai saat ini.
Alat itu juga terdapat pada lampu sepeda model dulu. Dinamo akan dilekatkan
pada ban depan dan saat ban berputar, lampu akan menyala.
Begitulah
prosesnya, sebenarnya tidak rumit. Kita tetap menikmati bisa listrik selama
generator yang ada pada PLN tetap berputar. Cara memutarnya itulah yang jadi
permasalahan. Kebanyakan PLN masih menggunakan mesin berbahan bakar fosil.
Sebenarnya lebih ramah menggunakan arus air, angin atau tenaga matahari.
B. Saran
Bangsa
yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah. Sejarah adalah hal yang
sangat berharga untuk kita pelajari dan kita jadikan pengalaman. Pada sejarah
ditemukannya listrik kita dapat mengambil pelajaran bahwa untuk mencapai
kemajuan kelistrikan hingga saat sekarang ini banyak perkembangan yang harus
dilalui. Penemu bekerja keras untuk mewujudkan cita-citanya. Hal ini dapat kita
jadikan cermin oleh kita selaku pelajar bahwa untuk mencapai yang kita inginkan
bekerja keras berupa belajar dengan giat adalah kunci utamanya.